OJK DIY Sebut Aset hingga Kredit Perbankan Alami Pertumbuhan   

Market share kredit kepada UMKM lampaui target pemerintah

Yogyakarta, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (OJK DIY) menilai stabilitas sektor jasa keuangan di wilayah DIY tetap terjaga di tengah ketidakpastian global. Kondisi baik ini, membuat tetap mampu tahan dalam menghadapi gejolak global. 

"Aset perbankan di wilayah DIY pada bulan Maret 2023 meningkat sebesar 3,75 persen (yoy)," ucap Kepala OJK DIY, Parjiman, saat acara pertemuan dengan media massa di Balikpapan, Jumat (26/5/2023).

1. Kredit perbankan di DIY tumbuh 8,81 persen

OJK DIY Sebut Aset hingga Kredit Perbankan Alami Pertumbuhan   ilustrasi kredit (IDN Times/Aditya Pratama)

Pertumbuhan kredit perbankan di DIY pada bulan Maret 2023 tumbuh sebesar 8,81 persen (yoy) atau tumbuh sebesar 0,17 persen secara year to date (ytd), tiga sektor ekonomi yang tumbuh tertinggi yaitu sektor transportasi dan pergudangan (11,45 persen), jasa keuangan dan asuransi (10,25 persen), dan penyediaan akomodasi dan makan minum (8,43 persen). Risiko kredit terjaga dengan penurunan rasio NPL dari 3,74 persen pada bulan Februari 2023 menjadi 3,64 persen pada bulan Maret 2023. 

Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 pada triwulan 1 tahun 2023 terus mencatat penurunan menjadi Rp7,1 triliun (triwulan 4 2022, Rp8,05 triliun). Kredit perbankan yang direstrukturisasi sebanyak 41.258 rekening dengan nilai baki debet mencapai Rp7.172 miliar, di antaranya sebesar Rp4.050 miliar atau sebesar 56,47 persen merupakan debitur UMKM.

Pada triwulan I tahun 2023, terjadi penurunan baki debet sebesar 10,92 persen kredit/pembiayaan perbankan yang direstrukturisasi dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2022. Sementara dari perusahaan pembiayaan, akumulasi pembiayaan sampai dengan triwulan IV tahun 2022 yang telah direstrukturisasi mencapai Rp2.843 miliar.

2. Market share kredit kepada UMKM lampaui target pemerintah

OJK DIY Sebut Aset hingga Kredit Perbankan Alami Pertumbuhan   Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Market share kredit yang telah disalurkan kepada UMKM mencapai 49,32 persen pada bulan Maret 2023 dan mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya. Ini telah melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 30 persen pada tahun 2024 mendatang. 

Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) mencatatkan total baki debet penyaluran K/PMR sampai dengan triwulan IV 2022 mencapai Rp31,11 miliar atau tumbuh sebesar 264,34 persen (yoy). 

Penyaluran pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan pada bulan Maret 2023 tumbuh sebesar 10,60 persen yoy. Mayoritas pembiayaan yang disalurkan ke pembiayaan multi guna mencapai 69,86 persen. Rasio NPF meningkat dari 1,89 persen pada bulan Februari 2023 menjadi 1,92 persen pada bulan Maret 2023. 

Baca Juga: OJK DIY Ingatkan Hindari FOMO dan Cegah Terjerat Pinjol Ilegal

3. Fintech peer to peer lending dan pasar modal

OJK DIY Sebut Aset hingga Kredit Perbankan Alami Pertumbuhan   Ilustrasi P2P Lending. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jumlah penyelenggara fintech peer to peer lending berizin OJK hingga Maret 2023 yaitu sebanyak 102 penyelenggara yang terdiri dari 95 penyelenggara dengan sistem konvensional dan 7 penyelenggara dengan sistem syariah. Realisasi penyaluran pinjaman fintech peer to peer lending di wilayah DIY pada bulan Maret 2023 mengalami peningkatan sebesar 19,10 persen dibandingkan bulan Februari 2023.

Di sisi lain, akumulasi penyaluran pinjaman kepada borrower di wilayah DIY sampai dengan bulan Maret 2023 mencapai Rp7.019 miliar atau naik sebesar 4,52 persen dibandingkan bulan Februari 2023. Outstanding pinjaman di wilayah DIY tumbuh sebesar 74,35 persen (yoy) sedangkan Rasio Tingkat Wan Prestasi (TWP 90) meningkat dari sebelumnya 2,06 persen pada bulan Februari 2023 menjadi 2,13 persen pada bulan Maret 2023.

Transaksi pasar modal di DIY didominasi oleh investor individu dan mencatatkan perkembangan jumlah SID Saham sebesar 93.822 pada bulan Maret 2023 (tumbuh sebesar 22,67 persen yoy), SID Reksadana sejumlah 195.853 (tumbuh sebesar 31,44 persen yoy) serta SID SBN sebesar 15.107 (tumbuh sebesar 28,52 persen yoy).

Baca Juga: Proyeksi BI DIY: Pertumbuhan Ekonomi DIY Masih Berlanjut

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya