Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Bantul, IDN Times - ‎Sebanyak 95 warga SMAN 2 Bantul terkonfirmasi positif COVID-19. Hal ini diketahui setelah seluruh hasil uji swab PCR massal keluar. Dari jumlah tersebut, 2 orang berstatus sebagai guru, sedangkan yang lainnya adalah siswa.

1. Sebanyak 93 siswa dan dua guru dinyatakan positif COVID-19‎

ilustrasi pelajar(IDN Times/Mardya Shakti)

Plt Kepala Sekolah SMAN 2 Bantul, Ngadiya, mengatakan hasil swab PCR terakhir keluar pada Minggu (13/2/2022) dengan total 95 warga sekolah terkonfirmasi positif COVID-19.

"Total ada 800 siswa dan 60 guru serta karyawan sekolah. Hasil swab PCR masal, 93 siswa positif COVID-19 dan dua orang guru juga positif COVID-19," katanya, Minggu.

Ngadiya menjelaskan, untuk memastikan warga sekolah tidak terpapar COVID-19, maka jika swab pertama negatif, dilakukan swab kedua. Dari swab PCR yang kedua, ternyata masih ditemukan warga sekolah yang positif COVID-19.

"Siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebagian menjalani isolasi di selter bekas RS Patmasuri. Sebagian lain menjalani isoman di rumah," ungkapnya.

2. Untuk sementara PTM dihentikan

Ilustrasi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Foto: Situs Resmi COVID-19 Indonesia

Ngadiya mengatakan, siswa yang terkonfirmasi positif berasal dari kelas X hingga XII. Dengan adanya warga sekolah yang terpapar COVID-19, pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan sementara dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Untuk PTM, kita masih menunggu 14 hari lagi dari hasil swab PCR terakhir yang keluar. Pekan depan masih melakukan PJJ. PTM kapan akan digelar setelah konsultasi dengan Satgas COVID-19 dan Kepala Puskesmas Bantul 1," katanya.

3. Selter bekas RS Patmasuri nyaris penuh

Penggagas Vaksinasi Jimpitan, dr. Tarsisius Glory yang sekaligus Kepala Puskesmas Bambanglipuro. (IDN Times/Daruwaskita)

Sementara itu, penanggung jawab selter kabupaten, dr. Tarsisius Glory, mengatakan selter bekas RS Patmasuri hampir terisi penuh. Dari 60 tempat tidur, sudah terisi 56 tempat tidur.

Dengan kondisi tersebut, pihaknya pun meminta kalurahan di Bantul agar segera mengaktifkan selter untuk menampung warganya yang terpapar COVID-19.

"Selter bekas RS Patmasuri sudah nyaris penuh, kita minta selter kalurahan untuk diaktifkan lagi," ujarnya.

Pemkab Bantul sendiri, kata Glory, akan segera membuka kembali selter bagi pasien COVID-19 di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) milik Dinas Pertanian DIY di Niten.

"Alternatifnya ketika selter bekas RS Patmasuri sudah penuh kita akan buka selter di BPSDM Niten," katanya.

Sedangkan Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) Bambanglipuro saat ini sudah terisi 29 pasien dari 57 tempat tidur yang tersedia. Namun, sesuai amanat dari Kementerian Kesehatan, RSLKC diperuntukkan bagi pasien COVID-19 yang bergejala sedang hingga berat, maupun ibu hamil yang terpapar COVID-19.

"Artinya pasien yang bergejala ringan, tanpa gejala dirawat di selter atau menjalani isolasi mandiri di rumah. Untuk obat-obatan akan difasilitasi oleh puskesmas di mana pasien menjalani isoman," ungkapnya.

Editorial Team