Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Harga Gas LPG 3 Kg di Bantul Tembus Rp27 Ribu Per Tabung

Ilustrasi pengiriman gas elpiji dari agen ke pangkalan. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Intinya sih...
  • Keterlambatan pengiriman gas melon dari agen ke pangkalan mencapai empat hari dari jadwal seharusnya.
  • Pengecer gas melon di Pantai Depok kehabisan stok, memaksa warga untuk membeli dengan harga Rp27 ribu per tabung.
  • Kabid Sarana Perdagangan Bantul memastikan pasokan gas melon akan kembali normal saat bulan Ramadan dan stok akan tetap aman.

Bantul, IDN Times - Menjelang bulan Ramadan, gas LPG 3 kg bersubsidi atau gas melon di wilayah Kabupaten Bantul semakin langka. Di tingkat pengecer, harganya melonjak hingga Rp27 ribu per tabung. Sementara itu, distribusi dari agen ke pangkalan mengalami keterlambatan hingga empat hari dari jadwal seharusnya. Akibatnya, stok gas di pangkalan terus menipis, bahkan ada yang kehabisan.

1. Harga gas melon di pengecer tembus Rp27 ribu per tabung

Ilustrasi gas LPG 3 kg. (IDN Times/Cokie Sutrisno)

Salah satu warga Pantai Depok, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Bantul, Agus, mengaku harus membeli gas melon di pengecer yang jaraknya cukup jauh. Pasalnya, pengecer di kawasan Pantai Depok sudah kehabisan stok.

"Stok yang ada hanya tabung gas elpiji yang kosong karena tidak ada kiriman dari pangkalan," katanya, Sabtu (15/2/2025).

Selain harus menempuh jarak yang jauh, Agus juga mengeluhkan harga gas melon yang mencapai Rp27 ribu per tabung.

"Sudah jauh dan harganya mahal. Namun mau gimana lagi. Apa ya tidak masak?" keluhnya.

2. Kiriman pasokan gas dari agen ke pangkalan mengalami keterlambatan

Pangkalan elpiji Ilustrasi pangkalan gas elpiji. (Dok. Humas Ombudsman Jateng)

Salah satu pemilik pangkalan gas LPG di Kapanewon Bambanglipuro, Nugroho, mengungkapkan bahwa pasokan gas dari agen mengalami keterlambatan dalam dua minggu terakhir. "Biasanya agen kirim gaa itu hari Senin namun baru dikirim hari Kamis sehingga stok gas kosong," ucapnya.

Padahal, menurut Nugroho, kebutuhan gas melon saat ini meningkat karena bertepatan dengan hajatan Sadranan yang digelar warga menjelang Ramadan. "Biasanya hanya butuh satu tabung gas melon. Namun karena ada hajatan Sadranan bisa naik dua hingga tiga tabung gas melon," tuturnya.

Ia menduga keterlambatan ini disebabkan oleh keterlambatan pasokan dari Pertamina ke SPBE, yang berdampak pada distribusi dari SPBE ke agen dan pangkalan. "Dampaknya kita yang kena masalah dengan pelanggan sebab tidak ada stok. Yang ada hanya stok tabung gas melon kosong," imbuhnya.

3. Saat bulan puasa stok gas melon akan melimpah

default-image.png
Default Image IDN

Kabid Sarana Perdagangan, Dinas Koperasi, UMK, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMKPP) Bantul, Zona Paramitha, membenarkan adanya keterlambatan pasokan gas dari SPBE ke agen, yang berdampak pada menipisnya stok di pangkalan, bahkan ada yang kehabisan.

"Kondisi ini sebenarnya wajar dan sering terjadi. Apalagi kebutuhan gas melon di masyarakat tinggi karena ada hajatan Sadranan," ujarnya.

Zona memastikan pasokan gas akan kembali normal saat memasuki bulan Ramadan. Bahkan, stok gas melon dipastikan melimpah selama bulan puasa. "Kita sudah rapat dengan Hiswana Migas dan memastikan stok gas elpiji khususnya gas melon untuk Bantul tetap aman," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hironymus Daruwaskita
EditorHironymus Daruwaskita
Follow Us