Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Haedar Nashir Angkat Bicara Peristiwa Keributan Pelajar di Yogyakarta

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. (Dok. Istimewa)

Yogyakarta, IDN Times - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir angkat bicara terkait kericuhan yang melibatkan pelajar saat perayaan kelulusan SMA di Kota Yogyakarta, Senin (13/5/2024). Haedar menilai pemicu keributan antar sekolah disebabkan salah satunya fanatisme sekolah yang tinggi. 

"Seusia begitu memang ada potensi untuk clash satu sama lain. Terkadang dipicu dua hal, satu fanatisme sekolah yang tinggi, yang kedua ada faktor-faktor relasi di luar sekolah sering ada geng, arena-arena konflik gitu ya, kemudian memperoleh pemicu," ucap Haedar Nashir, Selasa (14/5/2024).

1. Langkah integratif dan peningkatan pembinaan karakter

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Haedar menyebut perlunya langkah integratif seluruh pihak di lingkungan majelis dasar dan menengah Muhammadiyah. Pengurus Muhammadiyah Kota Yogyakarta perlu meningkatkan jaringan pengawasan, agar setiap sekolah bisa mencegah potensi gesekan antar pelajar.

Haedar juga menyebut gesekan disebabkan aspek substansi dari seluruh lembaga pendidikan. Dinilainya perlu peningkatan pembinaan akhlak, karakter, dan hal-hal berkaitan spiritual. "Karena belakangan ini orientasi untuk pengembangan kognisi skill dan persaingan kan sangat tinggi. Sehingga aspek-aspek yang bersifat moral spiritual itu kurang terbina dengan baik," ucap Haedar.

2. Faktor lingkungan perlu menjadi perhatian

Tangkapan layar kejadian dugaan tawuran di Kota Yogyakarta. (instagram.com/merapi_uncover)

Tidak kalah pentingnya menurut Haedar, faktor lingkungan pada generasi muda yang sedang bertumbuh menjadi dewasa. "Ketika mobilitas sosial orangtua makin tinggi, mungkin juga di lembaga-lembaga pendidikan dan publik itu juga semakin mengarah pada mobilitas tinggi, mereka lupa perhatian pada anak muda," ungkap Haedar.

3. Langkah dari Muhammadiyah

Logo Muhammadiyah. (kemuhammadiyahan.com)

Diungkapkan Haedar menyikapi masalah ini harus dilakukan langkah bersama. "Nanti kita lihat kasusnya ke pimpinan daerah, Kota Yogyakarta yang membawahi Majelis Dikdasmen. Kami pusat kan tidak bisa langsung turun tangan. Supaya ada tindakan-tindakan yang bersifat preventif maupun kuratif yang lebih tersistem lagi, lebih tegas lagi, agar hal itu tidak terjadi," ujar Haedar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us