Gusur Pedagang untuk Kopdes Merah Putih, Lurah Bangunharjo: Saya Ditekan

- Lurah Bangunharjo merasa tidak tega dengan pemindahan pedagang, namun ada tekanan dari atasan untuk melakukannya. Pemerintah kalurahan memberikan alternatif lokasi pengganti agar pedagang tetap bisa berjualan.
- Ketua Kopdes Merah Putih Bangunharjo mengungkapkan gerai sembako KDMP sering tutup karena terkendala pasokan. Stok beras, gula, dan minyak awalnya berasal dari Bulog Yogyakarta.
- Gerai apotek, klinik, dan simpan pinjam belum dibuka karena terkendala izin, permodalan, dan ketersediaan tenaga kerja bersertifikat. Pencairan modal dari LPDB direncanakan minggu depan setelah surat persetujuan dit
Bantul, IDN Times - Sejumlah pedagang terpaksa meninggalkan kios yang kini digunakan sebagai gerai Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul. Gerai tersebut merupakan salah satu KDMP percontohan di Bumi Projotamansari.
Para pedagang yang selama bertahun-tahun menyewa ruko milik KUD Bangunharjo mengaku kecewa. Setelah mereka pindah, gerai KDMP yang belum lama diresmikan justru lebih sering tutup. Lantas, apa komentar Lurah Bangunharjo dan pengurus KDMP Bangunharjo?
1. Tak tega, tapi ada tekanan dari atasan

Lurah Bangunharjo, Nur Hidayat, mengaku pemindahan pedagang penyewa ruko bukan hal yang mudah. Ia merasa tidak enak hati terhadap pedagang yang terdampak.
“Sebenarnya saya juga tidak tega, tapi mau bagaimana lagi, kita juga di-press oleh atasan,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (10/8/2025).
Nur menegaskan, langkah tersebut tidak dilakukan secara sepihak. Pemerintah kalurahan memberikan alternatif lokasi pengganti agar pedagang tetap bisa berjualan.
“Kita tidak hanya main gusur saja kok, tapi juga memberikan alternatif tempat penggantinya,” katanya.
Ia menambahkan, status kontrak para pedagang selama ini tidak sepenuhnya jelas. Pengelolaan dilakukan oleh pengurus KUD sehingga administrasi masa sewa tidak terdokumentasi dengan baik.
“Kontrakannya juga tidak jelas, karena kemarin yang nangani pengurus KUD,” ungkapnya.
2. Alasan pengurus mengapa KDMP Bangunharjo sering tutup

Ketua Kopdes Merah Putih Bangunharjo, Yeri Widarnanto, mengungkapkan gerai sembako KDMP kerap tutup lantaran terkendala pasokan. Stok beras, gula, dan minyak awalnya berasal dari Bulog Yogyakarta. Namun, tak lama setelah peresmian KDMP, Bulog menarik kembali pasokan dengan alasan kebutuhan internal.
“Sekarang stok sembako hanya dari ID Food, tapi tidak selengkap saat masih ada pasokan dari Bulog,” ujarnya.
Meski begitu, Yeri memastikan gerai pupuk tetap beroperasi. Kopdes Merah Putih Bangunharjo melayani 217 petani penerima pupuk subsidi. Gerai elpiji pun masih buka setiap minggu dengan sistem inden karena harga yang lebih murah.
“Modal pupuk sementara ini kami talangi dari pengurus sendiri,” tambahnya.
3. Kendala gerai apotek, klinik dan simpan pinjam

Sementara gerai apotek, klinik, dan simpan pinjam belum dibuka karena terkendala izin, permodalan, dan ketersediaan tenaga kerja bersertifikat.
“Kendala utama kami modal dan pekerja. Selama ini gerai yang buka masih diampu pegawai Kalurahan Bangunharjo yang punya pekerjaan lain,” jelas Yeri.
Ia menambahkan, pencairan modal dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) direncanakan minggu depan setelah surat persetujuan ditandatangani.
“Modal awal sekitar Rp300 juta akan kami pinjam dari LPDB dengan jaminan sertifikat tanah,” ungkapnya.