Gelombang Pasang, 4 Pengusaha di Pantai Depok Kehilangan RM Seafood

Bantul, IDN Times - Gelombang pasang yang terjadi di Pantai Depok, Bantul, beberapa waktu lalu, membuat empat pemilik rumah makan seafood kehilangan tempat usahanya. Pemilik usaha itu juga kehilangan pendapatan karena warungnya tidak mungkin dibangun lagi.
1. Gelombang pasang terjang sembilan warung

Ketua Koperasi Wisata Mina Bahari 45, Sutarlan mengatakan saat gelombang pasang menerjang setidak sembilan rumah makan seafood hancur dan tidak bisa diperbaiki atau dibangun lagi untuk tempat usaha.
"Sembilan bangunan semuanya hancur dan tidak mungkin lagi dibangun kembali sebab sudah sangat dekat dengan pantai," ucapnya, Kamis (17/10/2024).
2. 4 pengusaha rumah makan seafood kehilangan pendapatan untuk sementara

Menurutnya dari sembilan rumah makan seafood tersebut dimiliki oleh tujuh orang dan yang benar-benar kehilangan tempat usaha sebanyak empat pengusaha. Sedangkan tiga orang pengusaha lainnya masih memiliki rumah makan lainnya yang berada di kawasan Pantai Depok.
"Kalau empat pengusaha itu hanya punya satu-satunya rumah makan di pinggir pantai sehingga praktis kehilangan tempat usaha," ujarnya.
Namun demikian kata pensiunan ASN ISI Yogyakarta ini, pengusaha yang kehilangan tempat usaha tergolong orang mampu. Mereka masih bisa membeli tempat usaha atau membangun tempat usaha lainnya di Pantai Depok.
"Kalau untuk hidup sehari-hari masih sangat kecukupan. Jadi tidak jatuh miskin akibat tempat usahanya hancur diterjang gelombang pasang. Kalau usaha lagi masih mampu membeli tempat lain di Pantai Depok kemudian dibangun tempat usaha. Ya jadi untuk sementara tidak bisa usaha," jelasnya.
Lebih lanjut Sutarlan mengatakan para pengusaha rumah makan seafood di Pantai Depok sudah paham risiko berjualan di tepi pantai. Mereka tidak akan menuntut siapa-siapa atau tidak akan minta bantuan dari pemerintah.
"Ya pasrah saja, alam ndak bisa dilawan," ungkapnya.
3. Pengusaha rumah makan hanya bisa pasrah

Pengusaha rumah makan seafood Salsabila 2 Pantai Depok, Dardi Nugroho mengaku tempat usaha pernah diterjang gelombang pasang dan hampir separo bangunan rusak. Ia hanya pasrah karena sudah menjadi risiko usaha di pinggir pantai.
"Ya kalau punya uang dibangun lagi. Sudah risiko tidak perlu mengeluh merugi," katanya.