Terkena Leptospirosis, 2 Orang di Kota Yogyakarta Meninggal Dunia

Jumlah kasus tahun ini lebih banyak dibanding tahun 2021

Yogyakarta, IDN Times - Sebanyak dua orang meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh leptospirosis. Data dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, hingga bulan Juni terdapat terdapat sebanyak enam kasus leptospirosis dengan dua kematian atau 33 persen.

 

1. Jumlah kasus tahun ini lebih banyak dibanding tahun 2021

Terkena Leptospirosis, 2 Orang di Kota Yogyakarta Meninggal DuniaIlustrasi Mobil jenazah (IDN Times/Lia Hutasoit)

Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu mengatakan angka kasus tahun 2022 lebih banyak dibanding total kasus tahun sebelumnya yaitu lima kasus dengan satu pasien meninggal dunia.

“Banyak masyarakat yang menganggap gejala yang dialami adalah flu biasa. Tetapi ternyata terjangkit leptospirosis. Jadi, begitu merasa sakit akan lebih baik jika langsung ke fasilitas kesehatan terdekat,” katanya, Senin (18/7/2022). 

 

Baca Juga: Soroti PKL Malioboro, DPRD Kota Yogyakarta Serahkan 19 Rekomendasi  

2. Ini gejala terkena leptospirosis

Terkena Leptospirosis, 2 Orang di Kota Yogyakarta Meninggal Duniailustrasi demam akibat COVID-19 (IDN Times/Mardya Shakti)

Sejumlah gejala leptospirosis di antaranya demam, pusing, nyeri otot, nyeri betis, dan kekuningan di kelopak mata namun cukup jarang terjadi.

“Salah satu organ yang diserang adalah ginjal. Bahkan pasien bisa saja harus menjalani cuci darah,” katanya dikutip Antara. 

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri leptospira yang bisa masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka dan selaput lendir di mulut, hidung, dan mata. Tikus yang terinfeksi bisa menyebarkan bakteri leptospira melalui urine dan darah.

“Biasanya, orang yang terjangkit penyakit ini beraktivitas di daerah yang kotor, seperti tukang sampah atau saat kerja bakti membersihkan lingkungan,” katanya.

Salah satu antisipasi yang bisa dilakukan adalah dengan menutup luka yang terbuka, memakai sepatu boot, sarung tangan saat bekerja di lingkungan yang kotor, dan segera membersihkan diri usai beraktivitas.

 

3. Temuan kasus terbanyak terjadi di tahun 2015

Terkena Leptospirosis, 2 Orang di Kota Yogyakarta Meninggal DuniaIlustrasi meninggal (IDN Times/Mia Amalia)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, temuan kasus leptospirosis terbanyak pernah terjadi pada 2015 dengan sekitar 20 kasus dan enam kematian. Empat kasus kematian terjadi di Kecamatan Gondomanan dengan tiga di antaranya berada di wilayah yang sama.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya