Kasus Landai, Selter COVID-19 Asrama Haji Jogja akan Ditutup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Mulai 1 Juli 2022, Pemerintah Kabupaten Sleman menutup selter karantina dan isolasi terpusat (isoter) COVID-19 Asrama Haji. Penutupan lantaran kontrak pemanfaatan telah habis dan jumlah kasus melandai.
1. Kontrak pemakaian berakhir akhir Juni 2022
"Kontrak pemanfaatan gedung Asrama Haji Sleman sebagai isoter akan berakhir pada 30 Juni 2022 dan kemungkinan tidak diperpanjang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama, Selasa (21/6/2022).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama mengatakan kontrak pemakaian Wisma Haji selesai pada akhir Juni 2022 dan kemungkinan tidak akan diperpanjang.
"Selanjutnya untuk masa transisi dari pandemik ke endemik, Pemkab Sleman hanya menyiagakan dan mengoperasikan isoter di Rusunawa Gemawang," katanya.
2. Warga Isoman akan dipantau petugas kesehatan
Pemantauan terhadap warga yang terpapar COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri (isoman) akan dilakukan masing-masing puskesmas yang ada di 17 kapanewon (kecamatan).
"Di Sleman ini terdapat 25 puskesmas, sehingga warga yang isoman akan dipantau puskesmas dibantu satgas kelurahan dan kecamatan," katanya dikutip Antara.
Baca Juga: Datang ke Jogja Belum Vaksin COVID-19, Wisman Bakal Dikarantina
Baca Juga: 5 Fakta Gudeg Jogja yang Belum Banyak Diketahui, Menarik!
3. Angka capaian booster di Sleman rendah
Sementara itu untuk capaian vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau penguat (booster) di Kabupaten Sleman per 12 Juni 2022 baru mencapai 37,08 persen.
"Berdasarkan data dari Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), total Vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Sleman per 12 Juni 2022 mencapai 101.3 persen untuk dosis pertama, 93.7 persen untuk dosis kedua, dan 37.08 persen untuk dosis ketiga," katanya.
Cahya tidak memungkiri bahwa animo masyarakat mengikuti vaksin dosis ketiga rendah, tidak seperti penyuntikan vaksin primer dosis pertama maupun dosis kedua.
"Kami imbau masyarakat ikut booster karena kita tidak tahu ke depan seperti apa. Mudah-mudahan imun, antibodi kita meningkat dengan booster," katanya.