Gelombang Tinggi hingga 6 Meter, Nelayan Gunungkidul Puasa Melaut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gunungkidul, IDN Times - Gelombang laut di Pantai Selatan Pulau Jawa berada di kategori sangat tinggi. Sejak Senin (23/5/2022) hingga hari ini, tinggi gelombang mencapai enam meter.
1. Meminta nelayan tak melaut
Tim Pencarian dan Penyelamatan Satuan Perlindungan Masyarakat Wilayah II Kabupaten Gunung Kidul, meminta nelayan tidak melaut sementara waktu dengan kondisi gelombang laut tersebut.
"Informasi peringatan dari BMKG adanya kenaikan gelombang akan terjadi beberapa hari ke depan. Kami minta kapal milik nelayan diamankan sementara waktu,” kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul Marjono di Gunung Kidul, Selasa (24/5/2022).
2. Tim SAR beri peringatan kepada wisatawan
Marjono mengatakan saat ini para nelayan memilih menaikkan perahu yang biasa bersandar di dermaga Pantai Baron ke tempat yang dinilai jauh lebih aman.
"Berdasarkan grafik prediksi kenaikan gelombang yang telah didapat dari BMKG, puncak kenaikan gelombang akan terjadi pada Selasa malam ini. Dalam grafik terlihat kenaikannya mencapai 4 hingga 6 meter," katanya dikutip Antara.
Tak hanya mengimbau nelayan, tim SAR juga memberi peringatan kepada wisatawan yang datang berkunjung ke kawasan pantai. Meski libur Lebaran telah usai, masih banyak wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata pantai di Gunung Kidul.
“Anggota kami selalu bersiaga melaksanakan tugas pengamanan. Kami mengoptimalkan anggota SAR dalam bertugas," katanya.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Ombak Laut hingga 6 Meter di Perairan Selatan Jawa
3. Nelayan tunggu gelombang landai
Ketua Nelayan Baron Sumardi menyatakan nelayan memilih tidak melaut, selain ketinggian gelombang, hari ini merupakan Selasa Kliwon. Nelayan memilih tidak melaut pada Selasa atau Jumat Kliwon berdasarkan kalender Jawa yang merupakan tradisi dari masyarakat setempat.
"Tapi kalau kondisi gelombangnya nanti memungkinkan, nelayan akan melaut di luar hari itu," kata Sumardi.