6.439 Nakes Terima Booster 2, Diprioritaskan yang Hadapi Pasien Covid 

Administrasi kesehatan hingga apoteker juga mendapatkan

Yogyakarta, IDN Times - Sebanyak 6.439 tenaga kesehatan di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menerima vaksinasi booster (penguat) dosis kedua. Data tersebut dihitung hingga hari ini, Senin (8/8/2022). 

1. Diprioritaskan bagi nakes yang langsung menghadapi pasien Covid

6.439 Nakes Terima Booster 2, Diprioritaskan yang Hadapi Pasien Covid Ilustrasi seorang pasien (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Puji menuturkan vaksinasi booster kedua di DIY telah dimulai di kabupaten/kota, termasuk Gunung Kidul dan Sleman. Vaksin booster kedua tersebut, diprioritaskan bagi tenaga kesehatan yang langsung menghadapi pasien COVID-19.

"Angka yang sudah menerima vaksinasi hingga hari ini sebanyak 19,05 persen dari total 33.799 target sasaran tenaga kesehatan di seluruh DIY," ujar Puji Sutarjo, Senin (8/8/2022). 

 

2. Administrasi layanan kesehatan hingga apoteker juga mendapatkan booster kedua

6.439 Nakes Terima Booster 2, Diprioritaskan yang Hadapi Pasien Covid Ilustrasi vaksin COVID-19 untuk disuntikkan ke penerima vaksin. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Pelaksanaan pemberian vaksin booster kedua lebih banyak menyasar tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan COVID-19 di DIY, dilanjutkan tenaga kesehatan di tingkat puskesmas hingga klinik.

"Petugas administrasi fasilitas kesehatan juga masuk. Kemudian apoteker hingga petugas keamanan fasilitas kesehatan akan menyusul," ujar Puji dikutip Antara.

 

Baca Juga: Rosita Si Penyelamat Sejarah Jogja, Butuh 5 Hari untuk Selembar Arsip 

3. Tenaga kesehatan di DIY tidak semuanya mendapat booster pertama

6.439 Nakes Terima Booster 2, Diprioritaskan yang Hadapi Pasien Covid Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DIY Muhammad Agus Prihanto mengatakan sasaran vaksinasi booster di DIY sebetulnya mencapai tidak kurang 50 ribu tenaga kesehatan. Namun jumlah sasaran itu berkurang karena masih ada tenaga kesehatan yang belum vaksin booster pertama. 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya