Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Emerging Echoes, Kolaborasi 2 Seniman Pertanyakan Peran Manusia

Pembukaan pameran bertajuk Emerging Echoes di ARTOTEL Suites Bianti Yogyakarta, Jumat (30/5/2025). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Intinya sih...
  • Pameran seni Emerging Echoes berkolaborasi dua seniman di ARTOTEL Suites Bianti Yogyakarta, 30 Mei-30 Agustus 2025
  • Agustan menciptakan karya lukis berupa boneka sarung dengan inspirasi dari kehidupan sehari-hari dan budaya Sulawesi Selatan
  • Firma menggambarkan peran manusia dalam karyanya yang dipengaruhi oleh pengalamannya di komunitas komik dan drawing

Yogyakarta, IDN Times – Dua seniman berkolaborasi dalam pameran bertajuk Emerging Echoes yang diselenggarakan di ARTOTEL Suites Bianti Yogyakarta, 30 Mei-30 Agustus 2025. Cerita hidup manusia hingga manusia menjadi budak korporat coba diangkat dalam pameran kali ini.
 
Dua seniman yang berkolaborasi kali ini yaitu Agustan dan Firma Summa. Dua seniman itu mencoba menghadirkan karya dengan kekhasan masing-masing. Total 10 karya dipamerkan dalam Emerging Echoes.

1.Hadirkan karya boneka sarung

Pembukaan pameran bertajuk Emerging Echoes di ARTOTEL Suites Bianti Yogyakarta, Jumat (30/5/2025). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Agustan mencoba mengghadirkan karya lukis berupa boneka sarung. Inspirasinya tidak lepas dari daerah kelahirannya Sulawesi Selatan. Kedekatannya dengan sarung dalam kehidupan membawanya menciptakan karyanya.
 
“Memang inspiransinya sarung Bugis. Sarung itu sangat dekat dengan orang Sulawesi, keseharian segala aktivitas. Saya sendiri meninggalkan kampung pergi ke Jogja, tetap dibekali sarung oleh orang tua,” ujar Agustan.
 
Agustan mengatakan sarung juga merupakan busana nyaman dan tidak mengenal gender dan umur. “Dalam visual boneka ini memang tidak memvisualkan gender atau umur tertenu,” kata dia.

2.Mempertanyakan kehidupan manusia

Pembukaan pameran bertajuk Emerging Echoes di ARTOTEL Suites Bianti Yogyakarta, Jumat (30/5/2025). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Agustan yang selama ini tinggal di Jakarta dalam karyanya juga mencoba menyikapi sesuatu yang bersentuhan dengan dirinya. Mulai dari menganalisis mahasiswanya, hingga orang-orang yang sibuk bekerja.
 
“Mempertanyakan kapan manusia dikatakan manusia, seperti boneka. Kapan jadi manusia merdeka. Ya seperti budak korporat, itu yang saya denger juga,” ungkap Agustan.

3.Manusia dengan segala perannya

Pembukaan pameran bertajuk Emerging Echoes di ARTOTEL Suites Bianti Yogyakarta, Jumat (30/5/2025). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sementara itu, Firma menceritakan karya yang dia buat juga tidak jauh dari kehidupan manusia dengan segala perannya. “Menggambarkan manusia juga yang isinya banyak peran gak cuma satu,” ujar Firma.
 
Pendekatan yang dilakukan dalam karya Firma diungkapkan tidak lepas dari awal ia berada di komunitas. Ia aktif dalam komunitas komik dan drawing. “Sampai saat ini tidak bisa meninggalkan. Secara visual masih terbawa,” kata Firma.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us