Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Istimewa

Sleman, IDN Times - Thalasemia menduduki peringkat ke-6 terbesar pada klaim BPJS Kesehatan, dengan jumlah Rp615 miliar. Di antara lima penyakit lain dengan klaim terbesar BPJS, yaitu penyakit jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan haemoplilia, jumlah pasien Thalasemia di tahun 2022, sebanyak 305.269 kasus. 

Dosen Departemen Patologi Klinik dan Kedokteran Laboraturium Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Imma Harahap, mengatakan penderita Thalasemia berat harus melakukan transfusi darah rutin seumur hidupnya. Bagaimana seseorang bisa terkena Thalasemia?  

 

 

1. Jenis yang sering ditemukan di Indonesia adalah HbE dan Beta Thalasemia

ilustrasi hemoglobin pexels.com/vector8DIY

Hemoglobinopati merupakan kelainan pada hemoglobin (Hb), yang merupakan komponen terbanyak pada sel darah merah manusia. Kelainan ini apabila terjadi pada kuantitas Hb disebut sebagai Thalasemia, apabila terjadi pada kualitas Hb, maka disebut sebagai varian Hb.

Berdasarkan kerusakan jenis globin yaitu Alpha, Beta, Gamma atau Delta, Thalasemia dapat diklasifikasikan menjadi Alpha Thalasemia, Beta Thalasemia, Delta Thalasemia dan Gamma Thalasemia. Sedangkan contoh dari varian Hb adalah HbC, HbD, HbE, HbS, Hb Constant Spring dan lain-lain.

"Jenis hemoglobinopati yang sering ditemukan di Indonesia adalah HbE dan Beta Thalasemia," kata Imma Harahap, Sabtu (11/11/2023).

2. Dampak yang ditimbulkan akibat hemoglobinopati

Editorial Team

Tonton lebih seru di