Warga Gunungkidul Boleh Lakukan Tradisi Padusan Tahun Ini

Gunungkidul, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak akan melarang warganya untuk melaksanakan tradisi padusan satu hari menjelang bulan Ramadan. Meski demikian, warga yang akan menggelar tradisi menyucikan diri sehari sebelum puasa ini diminta tetap menjaga protokol kesehatan.
"Ndak ada larangan, yang penting jaga prokes saja. Yang penting saling komunikasi dan bersinergi dalam menjaga protokol kesehatan," kata Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto, Rabu (23/3/2022).
1. Padusan merupakan budaya dan kearifkan lokal yang harus dilestarikan

Heri menilai padusan merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat Gunungkidul yang harus tetap dijaga dan dilestarikan.
"Padusan itu saya pikir juga bagian dari budaya dan itulah kearifan lokal yang kita miliki dan harus dilestarikan," ucapnya.
2. Sektor ekonomi dan kesehatan harus berjalan beriringan

Menurut Heri, jika padusan dilarang, maka akan justru berdampak pada sektor pariwisata. Sebab tradisi padusan paling banyak dilakukan di objek wisata pantai selatan Gunungkidul.
"Pokoknya jaga prokes saja karena sektor ekonomi dan kesehatan harus berjalan beriringan," terangnya.
3. COVID-19 melandai, salat tarawih bisa digelar seperti sebelum pandemik COVID-19

Salah satu warga Gunungkidul, Harjono, mengaku senang tradisi padusan tidak dilarang seperti tahun-tahun sebelumnya akibat kasus COVID-19 yang melonjak. Harjono juga berharap nantinya salat tarawih juga bisa dilaksanakan seperti sebelum terjadinya pandemik COVID-19.
"Kasus COVID-19 yang menurun menjadi angin segar karena umat muslim bisa melaksanakan salat terawih dengan aman dari paparan COVID-19 dan tentunya nyaman," ucapnya.