Selama 2019, 11 Penderita AIDS di Gunungkidul Meninggal Dunia

Dinkes beri layanan tes HIV gratis dengan VCT‎

Gunungkidul, IDN Times - Hingga awal bulan Desember 2019, tercatat 11 orang warga Kabupaten Gunungkidul yang menderita penyakit acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) meninggal dunia. Pemkab Gunungkidul pun menggencarkan sosialisasi akan bahayanya penularan HIV/AIDS.

Baca Juga: Hujan Tak juga Turun, BPBD Gunungkidul Belum Naikkan Status Kekeringan

1. Penderita HIV/AIDS yang meninggal paling banyak adalah laki-laki‎

Selama 2019, 11 Penderita AIDS di Gunungkidul Meninggal Duniarand.org

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka mengatakan, berdasarkan data yang ada di Dinkes, 11 yang meninggal terjangkit HIV/AIDS sebanyak 9 orang berjenis kelamin laki-laki dan 2 sisanya adalah perempuan.

"Untuk total penderita HIV/AIDS di Gunungkidul pada tahun 2017 terdapat 36 penderita, tahun 2018 meningkat hingga 48 kasus dan diperkirakan tahun 2019 juga akan mengalami peningkatan. Secara akumulatif mulai tahun 2006 hingga saat ini ada 419 penderita," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (2/12).

2. Penderita HIV/AIDS yang meninggal dalam usia produktif‎

Selama 2019, 11 Penderita AIDS di Gunungkidul Meninggal DuniaIlustrasi PNS di Kabupaten Sleman. IDN Times/Daruwaskita

Para penderita HIV/AIDS ini, kata Priyanta, terbanyak pada rentang usia produktif yakni 30 sampai 39 tahun sebanyak 14 kasus dan diperkirakan tahun depan akan bertambah lagi kasusnya seiring dengan deteksi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan.

"HIV/AIDS itu kan fenomena gunung es, ya. Jadi dari penampakan tidak kelihatan banyak namun sesungguhnya sangat banyak," terangnya.

3. Dinkes beri layanan tes HIV gratis dengan VCT‎

Selama 2019, 11 Penderita AIDS di Gunungkidul Meninggal DuniaPetugas melakukan tes HIV pada darah seorang warga saat pemeriksaan HIV secara gratis di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/11/2019). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Upaya Dinkes sendiri dalam menekan penyebaran HIV/AIDS adalah dengan layanan tes HIV gratis dengan VCT dengan target menjaring yang belum terdeteksi kemudian memastikan mereka mendapatkan perawatan yang benar.

"Kita punya anggaran yang cukup besar yakni Rp7,2 miliar untuk penanggulangan HIV/AIDS dan tahun depan akan ada bantuan reagen (obat untuk penderita HIV/AIDS)," ungkapnya.‎

Baca Juga: Densus 88 Amankan Bom Panci dari Terduga Teroris Gunungkidul

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya