Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Monyet Serang Pertanian di Gunungkidul, Petani Terancam Gagal Panen

ilustrasi monyet (pixabay.com/PavanPrasad_IND)

Gunungkidul, IDN Times - ‎Kawanan monyet ekor panjang menjarah lahan pertanian di kawasan pantai di Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul. 

Tak hanya di Kalurahan Purwodadi, ratusan monyet ekor panjang juga menyerang lahan pertanian di kawasan Kalurahan Planjang, Kapanewon Saptosari. Akibatnya petani terancam gagal panen.

1. Monyet menyerang lahan pertanian di dekat pantai‎

Ilustrasi. Penampakan kera ekor panjang saat berkeliaran di rumah warga Semarang. Dok warga Talunkacang Gunungpati

Ulu-Ulur Kalurahan Purwodadi, Suroyo mengatakan ratusan monyet menyerang lahan pertanian yang sebagian besar berada tak jauh dari pantai.

"Monyet mencabuti tanaman yang ditanam petani. Seperti tanaman ketela kemudian memakannya. Hampir semua tanaman rusak akibat ulah monyet," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (15/7/2022).

2. Petani sudah berusaha mengusir monyet namun gagal

Dok. Pribadi

Menurutnya, dari 19 padukuhan yang ada di Kalurahan Purwodadi, kawanan monyet menyerang lahan pertanian yang terdapat di 11 padukuhan seperti Ureng 1, Sureng 2, Winangun, Duwet, Gesing, Ngandong dan Padukuhan Danggolo.

"Kami berharap ada solusinya, sebab petani hanya mengusir monyet saja dengan alat seadanya sementara monyet semakin bertambah banyak," ungkapnya.

3. Petani terancam gagal panen

Ilustrasi penimbunan lahan (IDN Times/Dokumen)

Sementara itu Carik Kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari Budi Setiyono mengatakan setiap tahun kawanan monyet di musim kemarau selalu turun dan menjarah tanaman milik petani. 

"Mungkin stok makanan di hutan sudah menipis saat musim kemarau, sehingga monyet turun dan menyerang lahan pertanian," katanya.

Saat ini petani memilih pasrah tanamannya dijarah monyet. "Ya mau panen bagaimana wong sudah dipanen monyet duluan," ungkapnya.‎

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hironymus Daruwaskita
EditorHironymus Daruwaskita
Follow Us