Mobil Mercy di Bantul Dirusak Massa, Kerugian Mencapai Rp50 Juta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Sebuah video viral perusakan mobil mewah Mercedes Benz yang dilakukan sekelompok orang di Kapanewon Kasihan Kabupaten Bantul, berbuntut panjang. Sopir mobil mewah, Gandi Wicaksono (39) warga Magelang, Jawa Tengah resmi laporkan kasus tersebut ke polisi.
1. Lapor ke polisi
Menurutnya ini merupakan tindakan main hakim sendiri, massa tidak mengetahui persoalan sebenarnya namun tetap melakukan perusakan dan penganiayaan. Dirinya harus membuat laporan ke kepolisian sebagai bentuk penegakan hukum.
"Untuk kasus perusakan, karena kita negara hukum maka sebagai warga negara saya berhak atas konsekuensi hukum saya, jadi saya melapor ke polisi," ungkapnya.
Selain itu rekan kerjanya yang berada dalam satu mobil sampai hari ini juga mengalami trauma.
"Tidak luka fisik tapi masih syok. Saya juga sempat periksa ke rumah sakit karena masih bengkak-bengkak," ujarnya.
2. Kerugian mencapai Rp50 juta
Kuasa hukum dari Gandi, R. Subekti mengatakan dalam pelaporannya disertai barang bukti berupa rekaman video mobil yang dikendarai Gandi, dilengkapi keterangan saksi lainnya.
Selain menderita luka-luka, Gandi mengalami kerugian hampir Rp50 juta, disebabkan mobil bagian kaca depan, belakang dan samping rusak. Roda dan spion mobil juga mengalami hal yang sama.
"Harapannya perkara ini dapat cepat ditangani, ditemukan pelakunya dan ditegakkan hukum seadil-adilnya," katanya.
Baca Juga: Viral Mobil Mercy Dirusak Massa di Bantul, Ini Kronologinya
3. Selisih paham berakhir teriakan maling
Usai memberikan laporan ke SPKT Polres Bantul, Jumat (28/1/2022), Gandi menceritakan kronologi kejadian. Saat itu dirinya sedang perjalanan ke kantor setelah bertemu dengan seorang klien. Gandi dan rekan kerjanya, seorang perempuan mengendarai mobil inventaris kantor.
Dalam perjalanan tersebut, Gandi mengaku berselisih dengan seorang petugas parkir salah satu restoran siap saji di Jalan Bantul.
"Ada selisih paham di daerah Niten, singkat cerita saya dikejar. Nah dalam pengejaran itu mereka melakukan intimidasi dengan perusakan mobil. Akhirnya di simpang empat Kasihan, Ring Road waktu posisi lampu merah massa datang dan anarkis. Saya diteriaki mencuri mobil." ujarnya, Jumat (28/1/2022) sore.
Gandi mengakui saat mencoba melarikan diri karena panik, sempat menabrak pengendara sepeda motor.
"Sudah damai, ada surat perjanjian damai,"terangnya.