Diserang Patek, Petani Cabai Off Season Lahan Pasir Bantul Terpuruk 

Harga cabai rawit hanya dihargai Rp15 ribu per kilogram

Bantul, IDN Times - ‎Petani cabai rawit off season di lahan pasir Sogesanden, Bantul mengeluhkan serangan hama patek menyerang tanaman cabai  saat memasuki musim petik atau panen. Hama menyerang tanaman yang berada di atas lahan 7.500 meter persegi. Akibatnya kondisi cabai rusak dan menyebabkan harga jual mengalami penurunan. 

Nasib petani semakin terpuruk dengan harga lelang cabai rawit merah yang hanya dihargai Rp15 ribu per kilogram.

1. Kondisi cuaca memperparah serangan patek‎

Diserang Patek, Petani Cabai Off Season Lahan Pasir Bantul Terpuruk Buah cabai yang diserang patek membusuk dan mengering.(IDN Times/Daruwaskita)

Salah satu petani cabai off season di lahan pasir, Yuni Maryanto mengatakan serangan patek sudah berlangsung dalam kurun waktu satu bulan. Kondisi ini diperparah dengan hujan lebat yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Hama menjadi semakin merajalela.

"Hampir semua tanaman cabai off season di lahan pasir yang saya tanam diserang hama patek. Memang patek ini jadi momok petani, apalagi tanaman cabai off season di lahan pasir merupakan tanaman uji coba," ujarnya pada Kamis (14/4/2022).

2. Petani mengeluhkan biaya tukang petik cabai mahal

Diserang Patek, Petani Cabai Off Season Lahan Pasir Bantul Terpuruk Petani panen cabai rawit lahan pasir, Kalurahan Srigading Kapanewon Sanden, Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Yuni mengaku sudah berusaha untuk menanggulangi patek dengan membersihkan cabai yang diserang hama dengan cara menyemprotkan fungisida. Namun ia mengaku tenaga yang dimiliki terbatas, sedangkan hama menyerang sebagian besar tanaman.

"Biaya untuk membersihkan buah yang diserang patek juga mahal terutama membayar tenaga kerja untuk petik buah cabai yang diserang patek," terang Yuni yang juga anggota Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala, Kalurahan Srigading ini.‎

Sedangkan untuk membersihkan patek maka semua buah cabai harus dipanen. Selanjutnya dilakukan penyemprotan fungsida. Diharapkan buah baru tidak diserang patek.‎

"Tapi untuk memanen seluruh buah cabai, kembali biayanya sangat mahal. Saya menunggu keputusan dari Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala," ujarnya.

Baca Juga: Misa Kamis Putih di Gereja Ganjuran Dihadiri Ribuan Umat Katolik  

3. Program uji coba tanaman cabai rawit merah off season tetap dinilai berhasil‎

Diserang Patek, Petani Cabai Off Season Lahan Pasir Bantul Terpuruk Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Bantul, Joko Waluyo.(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kabupaten Bantul, Joko Waluyo  mengatakan uji coba tanaman cabai rawit merah off season di atas lahan sekitar dua hektare tetap dinilai berhasil.

"Dengan berbagai kendala yang dihadapi saat ini menjadi pelajaran yang berharga bagi petani ke depannya. Dari awal tanaman off season itu resikonya tinggi," ucapnya

"Yang paling parah serangan patek hanya lahan cabai merah off season di lahan pasir, untuk lahan sawah relatif aman. Ya ini kan resikonya menanam cabai di luar musim atau off season. Banyak sekali kendalanya," imbuh Joko.

Cabai off season adalah penanaman yang tidak mengikuti musim. Tujuannya adalah agar stok cabai terjaga dan petani tetap mendapatkan pendapatan  

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya