Bantu Korban PHK, Desa di Bantul Percepat Program Padat Karya Tunai

Program padat karya tunai tampung 330 tenaga kerja

Bantul, IDN Times -Pemerintah Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, meluncurkan program padat karya tunai senilai lebih dari Rp300 juta yang anggarannya bersumber dari Dana Desa tahap pertama.

Proyek padat karya tunai yang ditujukan bagi warga Desa Sumbermulyo yang kehilangan pekerjaan atau korban PHK akibat COVID-19. Sebelumnya, Pemerintah Desa Sumbermulyo sudah meluncurkan program jaring pengaman sosial yakni pembagian sembako kepada 815 KK miskin di desa tersebut.

 

1. Program padat karya tunai senilai lebih dari Rp 300 juta bisa serap 330 tenaga kerja‎

Bantu Korban PHK, Desa di Bantul Percepat Program Padat Karya TunaiLurah Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Bantul, Ani Widayati. IDN Times/Daruwaskita

Proyek padat karya tunai yang digulirkan meliputi proyek rumah tidak layak huni sebanyak 2 unit, pembuatan MCK di 16 lokasi, corblok satu lokasi dan rabat beton. Semua proyek padat karya tunai ini berlokasi di 16 pedukuhan yang ada di Desa Sumbermulyo.

"Dari proyek padat karya tunai ini mampu menyerah 330 tenaga kerja yang terdampak COVID-19 dan semuanya warga Desa Sumbermulyo," ujar Lurah Desa Sumbermulyo, Ani Widayati di sela-sela peresmian rumah karantina dusun di Dusun Kaligondang, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Jumat (17/4).

Baca Juga: Dusun di Bantul Ini Dua Kali Tolak Warganya Pulang Kampung

2. Pemdes Sumbermulyo bakal berikan BLT bagi pekerja yang terkena PHK

Bantu Korban PHK, Desa di Bantul Percepat Program Padat Karya Tunaiilustrasi rupiah. IDN Times/Ita Malau

Menurutnya penggunaan Dana Desa tahap pertama sudah lebih dari 50 persen sehingga pencairan Dana Desa tahap kedua akan diproses paling cepat pada hari Senin (20/4) mendatang. Rencananya Dana Desa tahap kedua ini 35 persennya akan digunakan untuk pemberian bantuan langsung tunai kepada kepala keluarga korban PHK akibat COVID-19. Korban PHK masing-masing akan mendapatkan bantuan Rp600 ribu per kepala keluarga untuk satu bulan dan berlangsung selama tiga bulan.

"Kita sudah punya data warga yang terkena PHK se Desa Sumbermulyo dan untuk pilot proyek BLT ini akan disalurkan kepada lima kepala keluarga di Dusun Jogodayuh," jelasnya.

3. Dana penanggulangan COVID-19 sudah terpakai lebih dari Rp 100 juta‎

Bantu Korban PHK, Desa di Bantul Percepat Program Padat Karya TunaiIlustrasi sembako (IDN Times/Daruwaskita)

Ani menjelaskan anggaran penanggulangan COVID-19 sebesar Rp203 juta, sudah terpakai lebih dari Rp100 juta. Dana tersebut dipakai untuk pembelian sembako yang diberikan bagi 815 kepala keluarga miskin terdampak COVID-19. Selain itu, dana dipakai untuk operasional rumah karantina desa dan operasional Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 tingkat dusun, yang dianggarkan Rp 500 ribu untuk setiap bulan.

"Kita masih punya pekerjaan untuk memberikan sembako keluarga miskin terdampak COVID-19 karena data yang ada mencapai hampir 4.000 namun baru 815 yang mendapatkan sembako. Semoga dananya masih cukup," katanya.

4. Buruh yang dirumahkan terbantu dengan adanya program padat karya

Bantu Korban PHK, Desa di Bantul Percepat Program Padat Karya TunaiSaryanto salah satu buruh yang ikut proyek padat karya tunai Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Salah satu tenaga kerja dalam proyek padat karya tunai, Saryanto mengaku cukup terbantu dengan program dari pemerintah desa. Saryanto mengaku sejak akhir bulan Maret 2020 tak lagi kerja sebagai buruh bangunan di salah satu proyek di Maguwoharjo,Sleman, akibat COVID-19.

"Saya oleh mandor diminta berhenti dulu dari proyek karena corona dan akan diminta bekerja kembali saat kondisi sudah normal. Beruntung saya bisa ikut proyek padat karya tunai dengan bayaran per harinya Rp75 ribu," ujarnya.

Baca Juga: Pemkab Bantul Siapkan Anggaran Rp300 Miliar Penanganan COVID-19

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya