9 Hewan Ternak Di Gunungkidul Mati Mendadak, Diduga Terjangkit Antraks

1 warga telah meninggal dunia 

Gunungkidul, IDN Times - Sebanyak 9 hewan ternak milik warga Desa Gombang, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul mati mendadak. Diduga kuat kematian hewan akibat terjangkit penyakit antraks.

Baca Juga: Diduga Terkena Antraks, Warga Gunungkidul Meninggal Dunia  

1. Ada 6 ekor kambing dan 3 ekor sapi yang mati mendadak

9 Hewan Ternak Di Gunungkidul Mati Mendadak, Diduga Terjangkit AntraksIlustrasi penguburan bangkai sapi yang terjangkit antrak. IDN Times/Istimewa

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan hewan yang mati mendadak tersebut terjadi pada pertengahan bulan Desember 2019.

"Jadi yang mati mendadak terdiri dari 6 ekor kambing dan 3 ekor sapi," katanya, Senin (13/1).

Lokasi penemuan hewan yang mati mendadak, langsung disemprot dengan disinfektam. "Kita semprotkan disinvektan tiap 1 meter persegi 50 liter formalin," ujarnya.

2. Lokasi ternak disemprot disinfektan‎

9 Hewan Ternak Di Gunungkidul Mati Mendadak, Diduga Terjangkit AntraksPenyemprotan disinvektan. IDN Times/Istimewa

Mendengar iberita 9 ternak mati mendadak, pihaknya langsung memberi kabar kepada Bupati, dan berkoordinasi dengan One Health Gunungkidul.

Saat ini sudah ada sekitar 50 orang terdiri dari dokter, para medis dan iseminator untuk melakukan pencegahan dan pengendalian di Desa Gombang, khususnya di Dusun Ngrejak Kulon dan Dusun Ngrejak Wetan.

"Kita juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga jika menemukan hewan ternak mati mendadak," ucapnya.

3. Siapkan surat edaran tak mengonsumsi daging dari ternak yang mati mendadak‎

9 Hewan Ternak Di Gunungkidul Mati Mendadak, Diduga Terjangkit AntraksIlustrasi daging sapi. IDN Times/Daruwaskita

Bambang juga meneyerukan adanya surat edaran dari Bupati Gunungkidul kepada masyarakat agar tidak mengonsumsi daging hewan ternak yang mati mendadak. 

"Tak hanya mengonsumsi daging ternak dari hewan yang mati mendadak, namun juga termasuk penjualan ternak dari daerah endemis antraks," terangnya.‎

Baca Juga: Cegah Antraks, Sleman Larang Masuk Hewan dari Daerah Wabah 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya