4 Alat Peringatan Dini Bencana Tsunami dan Longsor di Bantul Rusak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Alat peringatan dini bencana atau Early Warnig System (EWS) di Kabupaten Bantul rusak. Sebanyak 4 EWS yang rusak merupakan pendeteksi dini tsunami dan bencana tanah longsor.
1. 2 EWS tsunami rusak di Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan empat EWS yang rusak itu, dua di antaranya alat peringatan dini tsunami yang terletak di Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden.
"Satu EWS tsunami yang rusak karena faktor umur pemakaian yang sudah lama dan satu lagi masih dalam masa perawatan berupa penggantian horn dan accu," katanya, Sabtu (17/6/2023).
2. BPBD segera lakukan perbaikan EWS
BPBD Bantul sendiri kata Aka Luk Luk, memiliki 29 buah EWS tsunami yang tersebar di pesisir selatan Kabupaten Bantul. Kerusakan dua buah EWS tersebut, menyisakan 27 alat lainnya yang masih bisa beroperasi.
BPBD Bantul juga mencatat, terdapat satu EWS bencana tanah longsor di Kalurahan Muntuk, Kapanewon Dlingo yang mengalami kerusakan. Saat ini masih ada empat EWS bencana tanah longsor yang masih berfungsi dengan baik.
"EWS baik untuk tsunami dan bencana tanah longsor yang rusak akan segera dilakukan perbaikan dengan anggaran yang ada di BPBD Bantul," ucapnya.
Baca Juga: 4 Alat Sistem Peringatan Dini Tsunami di Gunungkidul Rusak
3. EWS sirine banjir di Kapanewon Imogiri juga rusak
Sementera satu lagi EWS bencana banjir di Jembatan Pelemadu, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri juga mengalami kerusakan. "Ada sirine bencana banjir yang juga rusak di Kalurahan Sriharjo," katanya.
Sementara itu sebanyak empat dari tujuh alat Early Warning System (EWS) atau sistem deteksi tsunami yang berada di sepanjang Pantai Selatan Gunungkidul juga mengalami kerusakan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mengusulkan EWS yang rusak harus segera diganti.
Baca Juga: Benda Hanyut di Laut Selatan Gunungkidul Bukan EWS Tsunami