Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Coreng Pariwisata Jogja, Kejahatan Jalanan Harus Dihentikan

Ilustrasi Tugu Pal Putih Yogyakarta (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Yogyakarta, IDN Times - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak bisa dilepaskan dengan julukan kota pariwisata. Berbagai daya tarik yang ada, membuat orang ingin datang lagi ke Jogja. Namun, kejadian kekerasan jalanan beberapa waktu terakhir di DIY dinilai bisa membuat kesan tentang Jogja tercoreng.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharjo mengatakan tindak kekerasan jalanan yang masih terjadi di Jogja harus segera dihentikan. Tindakan tersebut bisa mencoreng pariwisata dan nama Jogja.

"Saya atas nama di sektor wisata, dan suara para pelaku pariwisata, harus segera dihentikan (kekerasan jalanan)," ujar Singgih, Selasa (28/3/2023).

1. Rasa aman dan nyaman hal penting

Ilustrasi kunjungan wisatawan (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Singgih menyebut rasa aman dan nyaman menjadi hal yang penting pada industri pariwisata. Ia melihat di media sosial citra Jogja menurun akibat aksi tindak kekerasan jalanan ini, meski ia belum menghitung jumlah penurunan secara riil di sektor wisata.

"Semoga tidak terlalu berpengaruh signifikan. Bisa tergerus kepercayaan wisatawan yang datang ke Jogja (dengan tindak kekerasan jalanan)," ungkap Singgih.

2. Perlu peran serta masyarakat

Ilustrasi. Pos ronda. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Menurut Singgih untuk mencegah tindak kekerasan jalanan terulang, perlu peran serta berbagai pihak. Perlu peran serta orang tua dan masyarakat. Masyarakat perlu gotong royong ikut memastikan Jogja aman dan nyaman.

"Bisa dengan jaga warga ditingkatkan. Jika ada gerombolan yang mencurigakan, ada mengarah ke pelaku kejahatan jalanan perlu ditegur, kalau tidak berani menegur langsung, dilaporkan ke pihak berwajib," ujar Singgih.

3. Berpotensi ditinggalkan wisatawan

Wisatawan berada di kawasan Malioboro, Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie, turut mengomentari masalah kejahatan jalanan ini. Menurutnya jika destinasi tidak aman, akan ditinggalkan oleh wisatawan.

"Meskipun kita tahu bahwa permasalahan keamanan itu terjadi di semua tempat tidak hanya di DIY, namun karena DIY menjadi destinasi prioritas kunjungan wisatawan, maka sekecil apapun sisi keamanan, pasti akan selalu disorot oleh publik/netizen," kata Bobby.

Dia mengharap kejahatan jalanan bisa diberantas. Perlu peran serta masyarakat juga menurut Bobby, selain peran dari kepolisian dan Pemda DIY. "Kalau masyarakat proaktif, pasti kejadian seperti ini bisa dihilangkan dari Jogja," ujar Bobby.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Herlambang Jati Kusumo
EditorHerlambang Jati Kusumo
Follow Us