BPPTKG Ubah Rekomendasi, Ratusan Pengungsi Merapi Belum Dipulangkan

Sleman, IDN Times - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memperbaharui rekomendasi terkait aktivitas Gunung Merapi saat ini.
Daerah potensi bahaya di sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dengan ancaman berupa guguran lava dan awan panas. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau sejauh maksimal 3 km dari puncak.
Meski telah ada pembaharuan rekomendasi, hingga saat ini kelompok rentan yang berasal dari Dusun Kalitengah Lor, Cangkringan, Sleman masih dipertahankan di Barak Banjarsari. Panewu Cangkringan Suparmono menjelaskan, pihaknya tidak serta-merta bisa memulangkan pengungsi ke rumahnya. Ia masih menunggu arahan dari Pemkab Sleman jika ingin memulangkan pengungsi.
"Rencana besok (19/1/2021) baru akan dilakukan rapat koordinasi terkait hal tersebut," ungkapnya pada Senin (18/1/2021).
1. Masih ada ratusan pengungsi yang bertahan
Menurut Suparmono, dari data terakhir, pengungsi yang masih bertahan di Barak Banjarsari per Minggu (17/1/2021) malam ada 187 orang. Dengan rincian 59 lansia, 79 dewasa, 24 anak-anak, 2 balita, 5 bayi, 2 ibu hamil, 5 ibu menyusui dan 11 disabilitas.
Suparmono mengatakan, meskipun rekomendasi berubah, pihaknya masih mengimbau agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan. Mengingat saat ini status Merapi juga masih berada dalam tingkat Siaga.
"Lebih meningkatkan kewaspadaan tetapi tidak perlu panik. Ancaman erupsi Merapi saat ini dominan ke arah Barat Daya (hulu Sungai Krasak, Boyong, Putih dan sebagainya)," terangnya.