Balita Tersiram Minyak Panas Gorengan di Jogja Akhirnya Meninggal

Sleman, IDN Times - ZRF atau Z (3) balita yang tersiram minyak panas penjual gorengan di Kotagede, Yogyakarta, pada Mei 2024 lalu akhirnya meninggal dunia.
Z meninggal setelah hampir sebulan lamanya mendapatkan penanganan medis, termasuk oleh petugas RSUP Dr. Sardjito, Sleman.
1. Alami sepsis berat

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan mengatakan, tim bedah plastik yang dan tim spesialis Pediatric Intensif Care Unit (PICU) sudah memberikan upaya medis secara optimal.
Namun, nyawa Z tak bisa terselamatkan setelah mengalami sepsis berat. Balita malang itu meninggal pada Sabtu (15/6/2024) malam pukul 23.30 WIB.
"Kami sampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya pasien anak Z," kata Banu dalam keterangannya, Minggu (16/6/2024).
2. Tarik tuas gas motor, tersiram minyak panas

Z tersiram minyak panas penjual gorengan di Kotagede, Yogyakarta pada Senin (20/5/2024).
Dalam video beredar, terlihat si balita bersama ayah dan ibunya sedang menunggu di depan sebuah gerobak penjual gorengan. Keduanya menunggu di atas sepeda motor, si bocah terlihat berdiri di disi depan sepeda motor.
Tiba-tiba, motor melaju dan menabrak kompor dan wajan penjual gorengan. Seketika, muncul api sebelum warga berdatangan menolong si bocah yang terjatuh.
Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Sujarwo menyebut korban teridentifikasi berinisial Z (3), warga Potorono, Banguntapan, Bantul. Peristiwa terjadi lantaran Z menarik gas sepeda motor tanpa sepengetahuan ayahnya.
"Sewaktu membeli gorengan, saat bapaknya mengambil uang di kantong celana untuk membayar gorengan, anaknya memegang gas sepeda motor," kata Sujarwo dalam keterangannya, Mei lalu.
"Pada waktu itu sepeda motor dalam keadaan hidup, sehingga menabrak kompor penggorengan dan minyak dalam penggorengan tersebut mengenai tubuh anak dan bapaknya," lanjutnya.
3. Luka bakar 64 persen

Akibat kejadian itu, tubuh Z dan ayahnya, ANH (27), tersiram minyak panas penjual gorengan. Z menderita luka bakar 64 persen pada tubuhnya, sedangkan ANH 11 persen pada kaki dan tangan.
"Selanjutnya ditolong warga dan dibawa ke RS Wirosaban untuk pertolongan selanjutnya," kata Sujarwo.