Anis Matta: Penghapusan Presidential Treshold Peluang Individu Berkualitas

- Penghapusan presidential treshold memberi peluang individu berkualitas
- Partai Gelora optimis bersaing di Pemilu 2029
- Partai Gelora ingin membangun politik isu dan narasi, bukan transaksi
- Ketua DPW Partai Gelora DIY optimis meraih kursi di parlemen pada Pemilu 2029
Yogyakarta, IDN Times – Partai Gelora menyambut baik penghapusan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden oleh Mahkamah Konstitusi. Aturan ini dinilai memberi peluang bagi individu yang memiliki kualitas.
Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta menilai dengan dihapusnya presidential treshold, ada harapan untuk memudahkan individu berkualitas mencalonkan diri.
“Itu menurut saya hal yang sangat bagus, karena kita menghilangkan semua kendala bagi orang orang yang terbaik di Indonesia untuk maju mencalonkan diri,” ungkap, Anis seusai Sarasehan Partai Gelora DIY dan Jateng, di Harper Malioboro, Kamis (20/11/2025) malam.
1. Buka peluang semua pihak

Anis optimis Partai Gelora pun mampu bersaing di Pemilu 2029 mendatang, meski demikian pihaknya masih menunggu berbagai aturan terkait Pemilu mendatang. “Gelora pasti punya kesempatan, tapi dalam Pemilu yang akan datang kita masih menunggu finalisasi tentang regulasi pemilihan, menyangkut partai politik,” kata Anis.
Partai Gelora juga telah bersiap jauh hari untuk menghadapi pesta demokrasi yang akan datang. Agenda sarasehan kali ini, selain merayakan hari ulang tahun Partai Gelora, juga bagian konsolidasi Partai.
“Bahwa kita mengantisipasi terjadinya krisis global yang bersifat sistemik. Kita perlu hadir dalam politik untuk memberikan kontribusi menghantarkan Indonesia menjadi salah satu kekuatan besar,” ucap Anis.
2. Bawa politik isu

Anis menyebut pendekatan yang dilakukan Partai Gelora juga berbeda dengan partai lainnya. Ia menyebut Partai Gelora mencoba membangun kesadaran tentang masalah yang dihadapi bangsa. “Setelah itu kita mengajak semua pihak untuk ikut urun rembuk bersama, berpikir bersama dan kita ingin membangun suatu tradisi politik yang berbasis pada tujuan,” kata Anis.
Diharapkan dengan begitu, politik yang dibangun pun bisa berdampak ke orang banyak. Menurut Anis, wacana itu pula yang menarik bagi generasi muda saat ini. “Justru itu yang selama ini tidak ditawarkan oleh partai politik,” kata Anis.
Anis mengatakan Partai Gelora ingin mengubah tradisi politik transaksi menjadi politik isu atau politik narasi. “Menjelaskan kepada publik, isu yang sebenarnya kita hadapi bersama, atau isu yang berhubungan dengan interest kita bersama, kepentingan bersama,” kata Wakil Menteri Luar Negeri itu.
3. DIY bawa optimisme

Ketua DPW Partai Gelora DIY, Alvian Ramadhani mengatakan bahwa pihaknya telah menyusun kepengurusan di seluruh DPD Partai Gelora se-DIY, serta kepengurusan tingkat kecamatan. “DIY sudah terpenuhi 75 persen kepengurusan partai tingkat cabang (kecamatan),” ujar Alvian.
Dirinya juga optimis pada Pemilu 2029 mendapat kursi di parlemen. “Kalau kami optimis pada 2029 bisa meraih kursi di DPRD kabupaten/ kota se-DIY,” kata Alvian.


















