TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Perkelahian HolyWings Jogja, 2 Polisi Terancam Kena Sanksi 

2 anggota polisi Polres Sleman akan jalani sidang etik

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Sleman, IDN Times - AR dan LV, dua perwira anggota Sat Reskrim Polres Sleman terancam sanksi jika terbukti melanggar kode etik profesi dalam insiden penganiayaan Bryan Yoga Kusuma di HolyWings Yogyakarta.

Sanksi akan ditentukan setelah keduanya menjalani sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP) yang dilakukan tak lama lagi.

Baca Juga: 2 Anggota Polisi Diduga Terlibat Penganiayaan di HolyWings Jogja

Baca Juga: Kronologi Penganiayaan Bryan Yoga di Holywings Jogja

1. Sanksi minta maaf hingga pemecatan

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, sanksi yang akan dijatuhkan kepada kedua perwira itu disesuaikan dengan jenis pelanggarannya. Menurut Yuli, sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) adalah yang terberat.

"Nanti apakah yang bersangkutan di-PTDH atau hukuman yang lainnya, misalnya demosi atau minta maaf atau yang lainnya, nanti dilihat dari sidang kode etik yang mudah-mudahan tidak lama lagi sudah akan bisa laksanakan," kata Yuli di kantornya, Mapolda DIY, Sleman, Senin (6/6/2022).

Dugaan keterlibatan AR dan LV sendiri terkuak melalui pemeriksaan Propam Polda DIY terhadap 17 saksi dan gelar perkara terkait peristiwa penganiayaan di HolyWings.

2. Sempat melerai perkelahian

ilustrasi berkelahi (unsplash.com/Dan Burton)

Yuli sendiri mengaku belum mengetahui detail pelanggaran yang dilakukan oleh AR dan LV. Namun, berdasarkan informasi singkat dari Polres Sleman, AR sempat melerai perkelahian antara Bryan dan sosok berinisial C di dalam HolyWings sebelum insiden penganiayaan terjadi di tempat parkir.

"Peristiwa di tempat hiburan itu terjadi perkelahian dan salah satunya kemudian mengenai anggota Polri ini. Ketika anggota Polri, si AR akan melerai, kena pukul dari salah satu pihak ini kemudian berkembang sampai di tempat parkir," beber Yuli.

Berita Terkini Lainnya