TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diduga Nuthuk Pembeli, 3 Warung Pecel Lele Setuju Sesuaikan Harga

Warung makan diberi sanksi tutup selama enam hari

Ilustrasi pecel lele (instagram.com/aaferry)

Yogyakarta, IDN Times - Tiga pemilik warung pecel lele yang berada di sirip Kawasan Malioboro, tepatnya di Jalan Perwakilan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, diperiksa Satpol PP karena diduga melakukan aksi nuthuk atau memberikan harga tidak wajar terhadap wisatawan hingga berujung viral di media sosial.

Ketiganya mengaku salah karena telah menetapkan harga di atas kewajaran dan bersedia menyesuaikan tarif.

Baca Juga: Diduga Nutuk Harga, Pemkot Yogyakarta Tutup 3 Warung Pecel Lele 

Baca Juga: Pedagang Malioboro: Rencana Gugat Pengunjung Tak Wakili Paguyuban

1. Hanya satu yang viral

Yanto, salah satu pengelola warung makan yang diduga nuthuk pengunjung (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Yanto, salah seorang pemilik warung yang dipanggil meminta maaf lantaran telah membuat gaduh dengan polemik harga pecel lele yang dianggap kemahalan ini.

Kendati, ia menegaskan bahwa warungnya bukanlah tempat makan yang disebut-sebut akun TikTok @aulroket. Yanto mengaku dipanggil karena memasang harga serupa.

"Kita mengakui (memasang harga di atas normal), kita minta maaf pada masyarakat karena sudah mencoreng Yogya. Kita menerima sanksi tiga hari tutup, insyaallah ikhlas," kata Yanto saat dijumpai selepas mendapat pembinaan dari Satpol PP di komplek Balai Kota Yogyakarta, Senin.

Yanto beralasan memasang tarif sedemikian rupa karena statusnya bukan pedagang kaki lima. Lokasi berjualannya ada di kawasan pertokoan. Daftar menu pun selalu dipampang, selain itu pihaknya tak pernah menjual lele dan lalapannya secara terpisah.

"Sebelumnya harga kita Rp20 ribu, lele plus lalapan, terus sama nasi jadi 27 ribu. Kenapa yang Rp10 ribu ada lalapan, karena dia minta sendiri. Lalapan yang Rp10 ribu itu juga untuk kapasitas empat orang. Kalau dia ndak memesan lalapan lagi, ya tidak kita kasih," urainya.

"Cuma, karena diminta (harga) sama, kita tetap standarkan, kita samakan, sehingga Yogya tidak gaduh, tetap aman untuk berwisata," pungkas Yanto.

2. Anggap masalah sudah selesai

Wisatawan mengeluh harga makanan di Malioboro tak wajar. (Tangkapan layar tiktok.com/@aulroket)

Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP), Adi Kusuma menuturkan, dengan dipanggil, diberi sanksinya, dan dibinanya ketiga warung harapannya seluruh polemik bisa diakhiri.

Ia juga berharap situasi kembali kondusif, tak lagi ada kegaduhan terkait hal ini ke depannya.

"Sudah diatur pihak-pihak terkait, sudah dapat pembinaan, sudah mengklarifikasi juga. Jadi, mohon agar semua pihak meredam. Kalau ada salah pedagang di area Malioboro, mohon dimaafkan," imbuh dia.

Baca Juga: Viral Lesehan Malioboro Nuthuk Wisatawan, Lalapan dan Sambal Rp10 Ribu

Berita Terkini Lainnya