Buntut OTT KPK, Pengerjaan Saluran Air Hujan di Jalan Babaran Mandek
Meninggalkan lubang menganga di bahu jalan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Pengerjaan rehabilitasi Saluran Air Hujan (SAH) di Jalan Babaran, Kelurahan Tahunan, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, mandek, Rabu (21/8).
Berhentinya pengerjaan ini seiring terungkapnya dugaan manipulasi pada proses lelang proyek yang mencakup pekerjaan di tiga titik, yakni Jalan Babaran, Celeban dan Prof Dr Soepomo.
Tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (20/8) kemarin. Di mana salah satunya adalah Jaksa di Kejaksaan Negeri Yogyakarta, anggota Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D), Eka Safitra.
Baca Juga: Ditugasi Awasi Anggaran Proyek, Jaksa di Yogyakarta Justru Korupsi
1. Berhenti sejak Rabu
Sundarto, 63, Ketua Kampung Celeban, mengatakan, proyek galian di Jalan Babaran ini telah berlangsung sejak 6 Agustus 2019 silam. Namun, tiba-tiba dihentikan hari ini, Rabu (21/8).
"Pekerjaannya terakhir kemarin, hari ini gak ada," katanya saat dijumpai di lokasi proyek, Rabu.
Selain itu, sejumlah perlengkapan proyek dan alat berat, juga sudah ditarik dari lokasi. "Seperti backhoe dan pengeruk," sambungnya.
Kini, yang tersisa hanyalah tiga lubang galian yang berlokasi di sisi barat Jalan Babaran, yang berukuran sekira 4 x 1,5 meter dan memiliki kedalaman 2,5 meter.
Baca Juga: Sultan: OTT di Yogyakarta, Jangan Sampai Terulang lagi