TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ASN Dinkes DIY yang Meninggal Diduga Terkait dengan Klaster Besar

Hasil tracing temukan sejumlah pasien lain 

Ilustrasi Tes Usap/PCR Test (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Yogyakarta, IDN Times - Seorang ASN Dinas Kesehatan DIY berinisial BN meninggal dunia setelah dinyatakan positif COVID-19, Rabu (23/9/2020).

Hasil tracing kontak oleh Dinas Kesehatan mendapati adanya pasien lain di sekitar BN. Termasuk adanya dugaan keterkaitan kasusnya dengan sebuah klaster besar.

Baca Juga: Seorang ASN Dinas Kesehatan DIY Meninggal Dunia Akibat COVID-19

1. Rekan sekantor juga positif

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Sukma Shakti)

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie mengatakan, BN terkonfirmasi COVID-19 pada 8 September 2020 lalu.

Tracing pertama mengarah ke anggota keluarga BN. Hasilnya, anak dan istri yang bersangkutan dinyatakan positif corona.

Penelusuran kontak berikutnya mendapati 4 orang di lingkungan kerja BN yang terpapar virus SARS-CoV-2.

"Empat orang, 3 ASN dan 1 naban (tenaga bantu) yang terdampak, tertular, atau transmisi lah dari beliau (BN)," kata Pembajun dalam keterangannya, Kamis (24/9/2020) malam.

Tanpa mendetail kondisi para pasien, Berty menegaskan bahwa kasus BN dan yang terdeteksi berikutnya, diketahui melalui penelusuran kontak. Bukan lewat skrining massal terhadap para pegawai Pemda DIY yang sejauh ini masih berlangsung.

"Kasus Pak BN ini sebelum dilakukan skrining massal," katanya menegaskan.

Pembajun turut memastikan bahwa BN ini mengabdi pada bagian manajemen administrasi, bukan pelayanan konsumen.

"BN tidak memberikan pelayanan langsung atau front office," ucapnya.

2. Hasil kontak tracing sudah 6 orang positif

Ilustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Sebelumnya diberitakan, seorang ASN Dinas Kesehatan DIY meninggal dunia di RSUP Dr Sardjito setelah dinyatakan positif COVID-19, Rabu (23/9/2020). Ia sempat dirawat selama 16 hari lantaran kondisinya terus memburuk akibat penyakit penyerta diabetes melitus yang dideritanya.

Penelusuran kontak Dinas Kesehatan mengungkap informasi bahwa pasien sempat bepergian bersama kakaknya dalam 1 mobil 30 Agustus 2020 lalu. Sementara, sang kakak dinyatakan terkonfirmasi COVID-19 tak lama setelahnya, sedangkan BN baru dikonfirmasi terpapar virus SARS-CoV-2 pada 8 September.

Penelusuran kontak sendiri sebelum mengarah ke rekan-rekan di lingkungan kerja BN, terlebih dahulu menyasar anggota. Di mana hasilnya adalah anak dan istri yang bersangkutan dinyatakan positif corona.

Baca Juga: Jumlah Positif COVID-19 Naik 22 Kasus, 20 di Antaranya dari Sleman

Berita Terkini Lainnya