TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

55 Orang di Ngaglik Positif COVID-19, Ramai-Ramai Dijemput Ambulans

Videonya juga sempat ramai di media sosial

Ilustrasi ambulans (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sleman, IDN Times - Sebanyak 55 warga penghuni dua RT di Padukuhan Ngaglik, Caturharjo, Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinyatakan positif terpapar COVID-19.

Sementara pemicu penularan virus masih belum diketahui, sebagian besar pasien dipindahkan ke Fasilitas Kesehatan Darurat COVID-19 (FKDC) milik pemerintah setempat.

Baca Juga: BPOM Cabut Rekomendasi LQC Donasi, Pakar UGM: Ada Bahan Berbahaya

1. Kronologi terdeteksinya puluhan kasus

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, mengatakan rentetan kasus diketahui usai dua warga masing-masing penduduk RT 01 dan 02 wilayah tersebut dirawat di rumah sakit.

Seorang dirawat di RS Puri Husada dan seorang lagi di RSUD Sleman sebelum dirujuk ke RS Merah Putih, Kabupaten Magelang. Keduanya dinyatakan positif COVID-19 kemudian.

"Pasien Puri Husada itu (terkonfirmasi Covid-19) sebelum lebaran. Kalau yang meninggal (pasien RS Merah Putih) pas Lebaran," kata Joko saat ditemui di kantornya, Sleman, Selasa (25/5/2021).

Selanjutnya, penelusuran kontak kedua pasien orang-orang terdekat mereka terinfeksi Corona berdasarkan hasil tes PCR.

Di saat bersamaan, beberapa warga penghuni RT 02 yang tak memiliki kaitan dengan kedua kasus juga menjalani tes PCR lantaran mengalami gejala mirip terpapar COVID-19. Alhasil, enam orang dinyatakan positif.

Per Sabtu (22/5/2021) kemarin secara kumulatif terdapat 20 kasus terdiri dari pemilik riwayat kontak erat dua pasien pertama dan sisanya pelaku skrining mandiri.

2. Swab massal temukan puluhan kasus baru

Ilustrasi petugas uji swab. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Menimbang temuan kasus yang cukup banyak, Satgas COVID-19 setempat bersama jajaran Puskesmas Sleman dan Dinas Kesehatan melakukan swab massal terhadap total 203 warga baik penghuni RT 01 maupun 02, Sabtu lalu.

"Ternyata yang positif itu ada 35, berarti sekitar 17,5 persen dari yang diambil," sebut Joko.

Mayoritas dari puluhan pasien itu, lanjutnya, sudah dipindahkan ke FKDC Asrama Haji Mlati dan Rusunawa Gemawang.

"Total, 35 ditambah kasus awal kan 20 jadinya 55 (kasus)," ucap Mantan Dirut RSUD Sleman ini.

3. Pemicu penularan belum jelas dan jadi klaster kampung

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Sepenuturan Joko, pihaknya sejauh ini belum bisa melacak hingga ke pemicu penyebaran virus ini. Bukan perkara mudah ketika aktivitas sosial yang ditengarai jadi penyebab awal penyebaran COVID-19 sudah terlalu banyak.

Demikian pula dengan jumlah kontak para pasien dengan masyarakat baik di dalam atau pun luar lingkungan tinggal mereka.

"Kalau mau disebut ini klaster, katakanlah ini klaster pengajian ya tidak bisa. Karena tidak semuanya dari sana. Yang lebih tepat ya klaster kampung atau keluarga," ujar Joko.

Dengan adanya kasus-kasus ini, kini RT 01 berstatus zona oranye. Sementara RT 02 zona merah. Oleh karenanya, satgas setempat memberlakukan pembatasan kegiatan. Sementara upaya tracing lanjutan menyasar warga di RT lainnya masih menunggu perkembangan kasus.

Bagaimana pun, Joko menuturkan, pihaknya tetap mengapresiasi seluruh pihak terlibat dalam penanganan serangkaian kasus ini. Termasuk, partisipasi aktif para warga.

"Sudah sangat bagus, karena sudah hampir seratus persen dari warga dua RT dilakukan swab massal dan hasilnya seperti itu sehingga kita sudah jelas petanya," pungkasnya.

Baca Juga: Dikembangkan Lebih Lanjut, Apa Saja yang Baru dari GeNose C19?

Berita Terkini Lainnya