TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

UNY Ajak Masyarakat Manfaatkan Baju Bekas untuk Tote Bag Multifungsi

Daripada jenuh, mendingan bikin kerajinan!

Pelatihan pembuatan tote bag dari baju bekas oleh Tim Pengabdian Masyarakat UNY. Dok: istimewa

Sleman, IDN Times - Membuat suatu produk fashion, selain melihat dari sisi keberlanjutan juga harus memperhatikan aspek lingkungan hidup. Hal tersebutlah yang membuat Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat pelatihan pembuatan produk tote bag multifungsi dari baju bekas.

Tim yang terdiri dari Kusminarko, Sugiyem, Kapti, Widihastuti, S. Widarwati dan diketuai oleh Afif Ghurub Bestari ini di dalam pembuatannya menganut sistem zero waste. Di mana semua bagian digunakan untuk tas tersebut, sehingga tidak meninggalkan sampah sisa produksi.

Baca Juga: Ditopang Sektor Pendidikan dan Pariwisata, Perekonomian DIY Melambat

1. Untuk mengurangi sampah plastik

Pelatihan pembuatan tote bag dari baju bekas oleh Tim Pengabdian Masyarakat UNY. Dok: istimewa

Afif menjelaskan, kegiatan pelatihan sendiri bertujuan untuk mengurangi penggunaan tas plastik dan memanfaatkan baju-baju bekas. Selain itu, pelatihan dilakukan juga karena melihat banyaknya anak muda yang jenuh di rumah saat pandemik COVID-19.

"Di masa pandemik banyak anak muda yang jenuh di rumah, dapat mengisinya dengan keterampilan ini. Sehingga saya mengajak beberapa teman dosen untuk melatih keterampilan tersebut di salah satu sekolah, dengan daring dan luring, tentu saja tetap dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat," ungkapnya pada Minggu (4/10/2020).

2. Memanfaatkan baju bekas

Pelatihan pembuatan tote bag dari baju bekas oleh Tim Pengabdian Masyarakat UNY. Dok: istimewa

Afif menjelaskan, untuk bahan yang bisa digunakan dalam pembuatan tote bag sendiri yakni baju blouse/kemeja dan kaos. Untuk pakaian bekas yang dimaksudkan di sini yakni bisa pakaian bekas pakai maupun produk reject.

Menurutnya, langkah pembuatan tote bag ini juga bisa digunakan untuk memanfaatkan limbah di industri garmen.

"Setidaknya, hal ini dapat pula menekan laju pertambahan sampah, dan memperpanjang usia manfaat dari pakaian maupun industri pakaian," terangnya.

Baca Juga: Kewirausahaan Sosial Penting untuk Ciptakan Perubahan Positif

Berita Terkini Lainnya