TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PGRI Sleman Dukung Pembelajaran Tatap Muka di Zona Kuning dan Hijau

Perlu interaksi untuk membentuk karakter

IDN Times/Khaerul Anwar

Sleman, IDN Times - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sleman mendukung rencana dibukanya kembali pembelajaran tatap muka bagi sekolah yang berada di wilayah zona kuning dan hijau.

Kepala PGRI Sleman, Sudiyo menjelaskan pada prinsipnya pihaknya sangat setuju pembelajaran tatap muka bisa segera dibuka. Meski demikian, ada beberapa protokol kesehatan yang harus dijalankan ketika pembelajaran tatap muka dibuka kembali.

Baca Juga: 5 Ponpes di Sleman dapat Rekomendasi Siap Gelar PertemuanTatap Muka  

1. Dihadapkan pada dua pilihan yang berat

Ilustrasi corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Sudiyo memaparkan, sebenarnya saat ini pihaknya dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama berat. Di satu sisi pembelajaran yang tidak bisa maksimal dengan cara daring, di sisi lain pihaknya juga menginginkan agar COVID-19 segera berakhir.

Menurut Sudiyo, ketika nanti pembelajaran tatap muka kembali dilakukan, maka jumlah siswa yang masuk bisa secara bergantian. 50 persen belajar di rumah, 50 persen lainnya belajar di sekolah.

"Tatap muka juga tidak full. Di situ terjadi jaga jarak, karena karena hanya separuh yang berangkat, separuh di rumah. Satu minggu kemudian yang di rumah masuk, yang separuh di rumah, dan itu tidak ada istirahat, sehingga tidak terjadi kerumunan. Begitu masuk langsung pulang," ungkapnya pada Rabu (19/8/2020).

2. Tidak semua mata pelajaran bisa diajarkan secara daring

SMP di Padang Panjang, Sumatera Barat (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Menurut Sudiyo, tidak semua mata pelajaran bisa diajarkan secara daring. Ada mata pelajaran yang tidak mungkin dilakukan secara daring. Seperti halnya praktik elektronika, bengkel, bangunan, dan baca tulis.

"Karena ada beberapa mata pelajaran yang tidak mungkin dilakukan secara daring. Misalnya pelajaran praktik. Yang SMA, praktik elektronik, bengkel, ada bangunan. Untuk kelas bawah seperti SD bagaimana guru bisa ngajar baca tulis," terangnya.

Baca Juga: Masih Banyak Remaja Perempuan di Sleman yang Alami Anemia

Berita Terkini Lainnya