Masih Banyak Remaja Perempuan di Sleman yang Alami Anemia

Perlu ditanggulangi sejak dini

Sleman, IDN Times - Bangsa Indonesia saat ini masih menghadapi permasalahan triple burden, yang meliputi stunting, wasting, obesitas dan kekurangan zat gizi mikro seperti anemia.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Sleman, Wisnu Murti Yani menjelaskan di Kabupaten Sleman sendiri, pihaknya masih berjuang untuk bisa menghadapi permasalahan anemia pada remaja perempuan. Dia menjelaskan, jika permasalahan anemia pada remaja ini dibiarkan, maka akan menimbulkan efek jangka panjang.

Baca Juga: Pakar Virologi UGM: Vaksin Bukan Satu-satunya Solusi Hentikan Pandemik

1. Pada 2019, 12,8 persen remaja perempuan di Sleman alami anemia

Masih Banyak Remaja Perempuan di Sleman yang Alami AnemiaIlustrasi siswa SMA. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Menurut Wisnu, berdasarkan data pemeriksaan anemia dengan sampling 500 remaja (Sekolah Menengah Atas) di Kabupaten Sleman pada tahun 2016, ditemukan sebesar 15,74 persen remaja yang mengalami anemia. Pada tahun 2017, ditemukan sebanyak 12,60 persen remaja anemia, serta pada tahun 2018 ditemukan sebanyak 22,86 persen remaja anemia.

Sedangkan pada tahun 2019, pihaknya melakukan penelusuran penyebab anemia dengan memeriksa 100 remaja putri. Dari penelusuran tersebut didapatkan 12,8 persen remaja perempuan yang anemia.

"Pada tahun 2019, Pemkab Sleman dengan inovasi GeTAR Thala telah melakukan penelusuran penyebab anemia dengan memeriksa 100 remaja putri. Dari penelusuran tersebut didapatkan 12,8 persen yang anemia, penyebabnya adalah defisiensi besi,” ungkapnya pada Selasa (18/8/2020).

2. Sangat penting perbaiki anemia pada remaja

Masih Banyak Remaja Perempuan di Sleman yang Alami AnemiaIlustrasi (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)

Wisnu menjelaskan, sangatlah penting untuk bisa memperbaiki anemia pada remaja perempuan. Hal ini dikarenakan ketika remaja perempuan mengalami anemia, maka hal tersebut tidak hanya berpengaruh pada dirinya sendiri. Namun juga anak yang dilahirkannya.

Dia menjelaskan, untuk bisa menurunkan angka anemia pada remaja perempuan, pihaknya sudah membuat beberapa kebijakan. Salah satunya dengan mengeluarkan Surat Edaran Bupati Sleman nomor 440/00376 tentang Hari Minum Tablet Tambah Darah bersama di Sekolah serta mengukuhkan Tim GeTAR Thala.

“Tim GeTAR Thala ini dibentuk untuk menjamin kelancaran dan kontinuitas kegiatan minum Tablet Tambah Darah (TTD) di setiap sekolah SMA/SMK/MAN sederajat di Kabupaten Sleman,” terangnya

3. Dampak anemia sangatlah membahayakan

Masih Banyak Remaja Perempuan di Sleman yang Alami AnemiaBupati Sleman, Sri Purnomo. IDN Times/Siti Umaiyah

Sementara itu Bupati Sleman, Sri Purnomo menjelaskan dampak yang ditimbulkan oleh anemia sangat membahayakan dan menimbulkan efek jangka panjang. Tidak saja bagi penderitanya, tetapi juga bagi anak yang dilahirkannya. 

"Salah satu penyebab kematian ibu adalah perdarahan saat melahirkan yang dikarenakan ibu mengalami anemia saat remaja yang berkepanjangan serta tidak ditangani dengan baik dan berlanjut hingga saat kehamilan," paparnya.

Baca Juga: 75 Tahun Merdeka, Ini Harapan Ketua BEM se-Tanah Air bagi Indonesia

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya