Lebih Rentan COVID-19, Anak dan Orangtua Harus Ketat Prokes
Kasus COVID-19 pada anak meningkat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Kasus COVID-19 pada anak-anak di Indonesia mengalami kenaikan. Belum lama ini, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Aman Bhakti Pulungan, menyebutkan kasus COVID-19 pada anak naik 11-12 persen. Bukan hanya itu, selama masa pandemik, jumlah kematian anak balita juga menjalani peningkatan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Citra Indriani, mengingatkan bahwa sebenarnya sejak awal anak-anak mempunyai risiko untuk terinfeksi SARS CoV-2.
Baca Juga: Waspadai Gejala COVID-19 pada Anak, Tak Sama dengan Orang Dewasa
1. Vaksin untuk anak masih menunggu uji klinis
Citra menjelaskan, meski sudah ada vaksin yang sudah direkomendasikan oleh WHO SAGE (Strategic Advisory Group of Expert) untuk mereka yang berusia lebih dari 12 tahun yaitu Pfizer/Biontech, namun untuk usia di bawahnya belumlah ada.
Dia menjelaskan jika, semua vaksin ketika akan digunakan harus melalui uji terlebih dahulu untuk efikasinya apakah memberikan manfaat atau tidak meskipun pada saat kegawatdaruratan.
“Pada saat ini memang kita masih dan harus menunggu hasil uji klinis pada kelompok anak sebelum bisa kita berikan ke anak-anak,” katanya.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Sleman, Zona Hijau Kapasitas Murid 25 Persen