Komunitas Rumah Baca Anak Lereng Merapi: Dari Desa, Membaca Semesta
Gak cuma sekadar membaca, lho!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Literasi menjadi suatu hal yang penting untuk bisa membaca dunia dari kacamata yang lebih tajam. Dari literasi pulalah, seseorang bisa melihat suatu hal dari sudut pandang yang lebih luas.
Komunitas Rumah Baca Anak Lereng Merapi menjadi salah satu komunitas yang mencoba untuk memberikan literasi kepada anak-anak di Lereng Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Relokasi Pelem, Girikerto, Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berdiri sejak tahun 2013, komunitas ini tumbuh menjadi wadah bagi anak-anak Lereng Merapi untuk giat membaca buku, mengenal alam serta memikirkan keadaan sosial.
Desi Rahmawaty, Relawan Rumah Baca Anak Lereng Merapi mengungkapkan, berdirinya komunitas ini sendiri salah satunya dilatarbelakangi oleh keadaan anak-anak di Lereng Merapi yang memiliki kendala aksesibilitas pendidikan. Hanya ada beberapa SD yang dekat dengan desa mereka, sedangkan akses untuk sekolah SMP maupun SMA jaraknya cukup jauh.
"Juga ketika mereka lulus SMA, atau SMP tidak punya banyak pilihan. Kita coba memberikan alternatif di Lereng Merapi. Dari letak geografis mereka kawasan bencana, kita pengen ada literasi berkaitan dengan alam, lingkungan dan juga kita ingin dari memberikan informasi tentang pendidikan karakter, sosial," ungkapnya pada Sabtu (23/10/2020).
Baca Juga: Garuk Sampah, Gerakan Kolektif Bersihkan Polusi Visual di Yogyakarta
1. Desa jadi bagian penting untuk membangun bangsa
Desi melihat, anak-anak di desa juga menjadi bagian yang sangat penting bagi pembangunan bangsa. Hal pertama untuk mencapai hal tersebut, salah satunya dengan mengajarkan anak-anak di desa untuk bisa mencintai dan peduli dengan desa mereka sendiri. Ketika anak-anak desa sudah memiliki rasa cinta dan bangga kepada desanya sendiri, maka mereka akan bisa menggali potensi di desanya untuk kepentingan yang lebih luas.
"Kita ingin dengan mendekati desa, berliterasi dengan anak desa, punya wadah literasi yang baik, maka nilai-nilai sosial bisa dipertahankan dan jadi contoh orang bahwa dari desa bisa membaca banyak hal membangun daerah, membangun bangsa," terangnya.
Baca Juga: Kisah Rinno Si Badut Jalanan, Ditangkap Satpol PP Hingga Jadi Relawan