Kemampuan Sensitivitas GeNose Terus Ditingkatkan untuk Deteksi COVID
Sensivitas ditingkatkan pada perokok sebelum lakukan tes
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) terus mengembangkan alat deteksi COVID-19 melalui embusan napas GeNose C19. Ketua Tim Peneliti sekaligus penemu GeNose C19, Prof. Kuwat Triyana menjelaskan saat ini GeNose C19 terus dikembangkan, baik dari sisi artificial intelligence (kecerdasan buatan) maupun prosedur operasi standar penggunaan alatnya.
Baca Juga: Mulai 1 April 2021, Tes GeNose akan Dipakai di Bandara
1. Tim tambahkan kemampuan sensitivitas GeNose
Menurut Kuwat tim peneliti GeNose saat ini tengah berusaha mengembangkan akurasi GeNose C19 dengan menambah kemampuan sensitivitas. Menurutnya, pihaknya tengah berfokus pada aspek kontaminasi yang dapat menyebabkan sensitivitas GeNose C19 terganggu, misalnya karena seseorang merokok sebelum tes.
“Kami mencoba memastikan alat kami setiap saat, juga meningkatkan kecerdasan buatan GeNose C19 dengan memperbarui sampel setiap hari,” ungkapnya pada Jumat (26/2/2021).
Baca Juga: GeNose Akan Dikembangkan, Tim Peneliti Janji Makin Mudah Digunakan