TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Imbas COVID-19, PHRI Sleman: Pengunjung Turun Hingga 65 Persen

Satu hotel bisa merugi hingga miliaran

Ilustrasi karyawan menyemprotkan cairan disinfektan di kamar hotel. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sleman, IDN Times - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sleman mencatat adanya penurunan pengunjung hotel dan restoran yang cukup signifikan akibat pandemi virus corona atau COVID-19.

Ketua PHRI Sleman Joko Paromo menyebutkan, sejak tanggal 6 Maret 2020, setidaknya pengunjung hotel dan restoran turun sebanyak 65 persen.

Baca Juga: Pandemi COVID-19, Pemkab Bantul Minta Perantau Tunda Mudik Tahun Ini

1. 85 hotel yang tergabung dalam PHRI merugi

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Joko menerangkan, di Sleman sendiri setidaknya terdapat 85 hotel yang tergabung dalam PHRI Sleman. Untuk angka kerugian masing-masing hotel pun sangat bervariasi. Seperti halnya Sahid Jaya Hotel dan Convention Yogyakarta yang rugi hingga Rp3,9 miliar.

"Sahid sendiri kerugian 3,9 milliar. (Langkah mengurangi dampak) kita lakukan anjuran pemerintah, promosi tetap berjalan. Kita harus sama-sama saling informasikan hal-hal yang positif. Kita lakukan kebersihan lingkungan hotel serta melakukan penyemprotan di area masing-masing," terang Joko yang juga merupakan General Manager Sahid Jaya Hotel dan Convention Yogyakarta.

2. Efek COVID-19 sangat luar biasa

Harda Kiswaya, (kanan)Kepala BKAD Sleman. IDN Times/ Siti Umaiyah

Sementara itu, Harda Kiswaya, Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman menuturkan, efek COVID-19 sangat terasa sekali bagi semua kegiatan sosial dan ekonomi. Dia menjelaskan, meskipun tidak ada lockdown, namun hampir semua kegiatan terhenti.

"Banyak kegiatan yang tidak bisa dilakukan. Bisa dilihat kegiatan sosial ekonomi kami berhenti, padahal kami tidak lockdown. Kebetulan kami juga mengampu di BKAD, laporan pajak itu kecil sekali," jelasnya.

Baca Juga: Inilah Penyebab Lonjakan Jumlah Pasien Positif Corona di DIY 

Berita Terkini Lainnya