TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BPBD Sleman Usulkan Perpanjang Tanggap Darurat Lahar Hujan

Dropping air masih terus dilakukan

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Sleman, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman tengah mengusulkan kepada Bupati Sleman untuk bisa memperpanjang status tanggap darurat lahar hujan Merapi.

Hal ini dilakukan mengingat hingga saat ini sekitar 1.000-an kepala keluarga (KK) di Kalurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, masih mengandalkan droping air bersih lantaran sumber mata air terdampak lahar hujan Gunung Merapi sejak tanggal 1 Desember 2021 lalu.

Baca Juga: Ribuan KK di Glagaharjo Sleman Masih Andalkan Dropping Air

1. Usulkan perpanjangan tanggap darurat hingga 10 hari ke depan

Dropping air yang dilakukan oleh BPBD Sleman. (Dok. TRC BPBD Sleman)

Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, mengatakan awalnya status tanggap darurat lahar hujan Gunung Merapi hanya berlangsung hingga 15 Desember 2021. Lantaran mata air Bebeng yang menjadi sumber utama air bersih bagi warga Glagaharjo, belum selesai diperbaiki karena lahar hujan masih terjadi, maka pihaknya mengusulkan kepada Bupati untuk memperpanjang status tanggap darurat.

"Kita usulkan perpanjangan tanggap darurat 10 hari," ungkapnya.

2. Lahar hujan masih terus terjadi

Banjir lahar hujan Merapi. (Dok. istimewa)

Makwan menjelaskan, sebenernya perbaikan jaringan sumber air Bebeng sudah hampir rampung dan tinggal beberapa langkah lagi. Namun, lantaran intensitas hujan yang tinggi, membuat bak utama tertimbun lagi.

"Kemarin diperkirakan sudah tinggal beberapa meter lagi tapi ketimbun lagi. Untungnya kemarin pipanya belum dipasang. Kalau sudah dipasang pasti ilang juga," katanya.

Baca Juga: PDAM Kena Banjir Lahar Hujan Merapi, Ribuan KK Kena Imbasnya

Berita Terkini Lainnya