TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banyak Profesi yang Harus Bekerja di Luar Rumah, Relawan Turun Tangan

Bagi-bagi hand sanitizer hingga lakukan sosialisasi

Relawan melakukan pembagian fasilitas penunjang kebersihan. Dok: istimewa

Sleman, IDN Times - Merebaknya COVID-19 di tengah masyarakat, tidak lantas membuat semua orang bisa menjalankan aktivitas kerja dari rumah. Masih banyak sejumlah usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang harus mencari penghasilan dengan tetap menjalankan rutinitasnya seperti biasa di luar rumah.

Hal tersebut mendorong Mantan Presiden BEM Universitas Gadjah Mada (UGM), Obed Kresna Widya Pratisha bersama 60 relawan lainnya membuat gerakan gotong-royong untuk membantu usaha kecil dalam mencegah penyebaran COVID-19.

Baca Juga: Dosen UGM dan Komunitas Bagikan 7.000 Botol Hand Sanitizer Gratis

1. Bantu sediakan hand sanitizer dan penunjang kebersihan lainnya

Relawan saat melakukan pembagian fasilitas penunjang kebersihan. Dok: istimewa

Obed menyebutkan, saat ini masih banyak usaha angkringan, laundry, pedagang pasar tradisional, pedagang keliling, dan yang sejumlah profesi lainnya yang masih harus tetap berinteraksi dengan banyak orang. Untuk itu, dirinya bersama dengan 60 relawan lainnya melakukan pembagian hand sanitizer, sabun cuci tangan, serta penunjang kebersihan lainnya bagi profesi-profesi yang masih harus bekerja di luar rumah.

"Sejak hari Minggu, 22 Maret 2020 pembagian tahap pertama hand sanitizer sudah mulai dijalankan. Gerakan untuk membantu para pedang kecil dan usaha mikro sampai saat ini telah menerima puluhan juta rupiah dari para donatur dan berhasil merekrut lebih dari 60 relawan," terangnya melalui keterangan tertulis pada Senin (30/3).

2. Relawan juga lakukan sosialisasi

Relawan saat melakukan pembagian fasilitas penunjang kebersihan. Dok: istimewa

Menurut Obed, selain melakukan pembagian sejumlah fasilitas penunjang kebersihan, para relawan juga juga melakukan sosialisasi singkat melalui brosur. Tidak hanya itu, pendataan yang mencakup nama pedagang, jenis dagangan, aset, dan tempat berdagang juga dilakukan.

"Hal ini dilakukan untuk dapat menghimpun data mengenai usaha mikro yang terus mereka jalankan dan kelak jika gerakan ini masih berjalan dan bantuan terus ada maka dengan mudah dapat diberikan bantuan lanjutan," ungkapnya.

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Larang Warga Pasang Spanduk Lockdown 

Berita Terkini Lainnya