TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

FFD 2019 Ajak Peduli Disabilitas Melalui Film Berteknologi VR

Teknologi VR mendekatkan penonton dengan film

Pengunjung menonton film dokumenter VR di FFD 2019. IDN Times/Rijalu Ahimsa

Kota Yogyakarta, IDN Times - Festival Film Dokumenter (FFD) 2019 yang diadakan mulai tanggal 1-7 Desember 2019 di Taman Budaya Yogyakarta, Institut Français Indonesia-Lembaga Indonesia Prancis (IFI-LIP) Yogyakarta, dan Kedai Kebun Forum berusaha untuk menggarap sebuah potensi dalam dunia film melalui sebuah dokumenter dengan mengangkat isu-isu sosial sebagai fokus utama.

Pada Selasa (3/12), bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional yang diperingati untuk memperjuangkan hak-hak para penyandang disabilitas agar tidak dianggap berbeda, FFD 2019 mengadakan acara bertajuk Premiere Talk "The Feelings of Reality' FFD 2019 di IFI-LIP Yogyakarta. IDN Times berkesempatan untuk hadir dalam acara ini.

1. The Feelings of Reality menjadi program pembuatan film dokumenter menggunakan VR

Alwan Brilian dan Mada sebagai penerjemah bahasa isyarat membuka acara The Feeling of Reality. IDN Times/Rijalu Ahimsa

FFD 2019 adalah sebuah festival tahunan yang sudah ada sejak tahun 2002. Festival ini diadakan oleh Forum Film Dokumenter yang didalamnya terdapat banyak program salah satunya The Feelings of Reality.

The Feelings of Reality sendiri merupakan program yang dikerjakan sejak tahun 2018 hingga 2020 yang tujuannya untuk meretas realitas melalui film dokumenter virtual reality (VR) agar penonton merasakan pengalaman yang berbeda.

"Jadi memang program ini secara khusus kami kerjakan menggunakan virtual reality sebagai salah satu medium presentasi film yang juga kemudian di dalamnya kami secara spesifik mengangkat satu tema yaitu tentang difabel," tutur Alwan Brilian, programmer The Feeling of Reality, membuka acara.

Penggunaan VR dalam teknologi film dianggap mampu mereduksi jarak antara penonton dengan film sehingga mendekatkan subjek dalam film kepada penonton.

Baca Juga: Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2019, Ajang Kumpul Pecinta Film

2. Dilakukan di empat wilayah dengan delapan filmmaker

Riani Singgih menceritakan pengalaman membuat film tentang disabilitas. IDN Times/Rijalu Ahimsa

Dalam proses pembuatan program The Feelings of Reality ini, tim Forum Film Dokumenter melakukan proses pembuatan film di empat wilayah yaitu Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, dan Sumbawa, dengan menggandeng delapan filmmaker dari total empat wilayah tersebut. Di empat wilayah ini dilakukan penelitian tentang bagaimana keseharian teman-teman yang menyandang disabilitas sekaligus melangsungkan proses produksi filmnya. 

Para filmmaker mendapatkan banyak proses pembelajaran saat proses produksi film untuk program ini. Selain karena teknologi VR yang masih baru digunakan oleh beberapa filmmaker, juga karena tema yang diangkat tentang penyandang disabilitas.

3. Film-film tersebut bisa dinikmati di YouTube FFD 2019

Channel YouTube FFD THE FEELINGS OF REALITY - Youtube.com/FFD THE FEELINGS OF REALITY

Terdapat delapan film yang dihasilkan oleh para filmmaker yang mengangkat isu disabilitas dalam FFD 2019 kali ini.

Delapan film tersebut adalah Alun (Riani Singgih), Menjadi Agung (Yovista Ahthajida), Aisyah (Ahmad Syafi’I Nur Illahi), Saling (Ridho Fisabilillah), Menjadi Teman (Aji Kusuma), Bulu Mata Kaki (Firman Fajar Wiguna), Apa di Kata Nadakanlah Apa di Nada Katakanlah (GraciaTobing), serta Indera Kaki (Ihsan Achdiat).

Film-film tersebut bisa ditonton melalui kanal YouTube FFD THE FEELINGS OF REALITY dengan format VR.

4. Pengunjung mencoba teknologi VR di film dokumenter

Perwakilan pengunjung mencoba teknologi VR pada film dokumenter - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Dalam agenda acara Premiere Talk "The Feelings of Reality' FFD 2019 ini, empat perwakilan tamu undangan mencoba menonton empat film VR tentang disabilitas yang diproduksi dengan menggunakan perlengkapan menonton film VR. Keempat orang ini berasal dari latar belakang dan tempat tinggal yang berbeda-beda termasuk salah satunya adalah penyandang disabilitas. Para pengunjung lainnya pun mendapatkan kesempatan untuk melihat highlight dari setiap film melalui layar lebar yang sudah disediakan.

Baca Juga: Wajib Nonton, 5 Film Indonesia yang Mengajakmu Peduli dengan HIV/AIDS

Berita Terkini Lainnya