Tanpa Djaduk Ngayogjazz tetap Digelar, Tujuh Panggung telah Disiapkan
KuaEtnika, Didi Kempot, dan Soimah di puncak acara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times – Acara musik tahunan Ngayogjazz tetap dilakukan meski motor penggeraknya, Djaduk Ferianto telah berpulang 13 November lalu. Perhelatan musik jazz tahunan di pedesaan, di Dusun Kwagon, Godean , Sleman pada Sabtu (16/11) tetap digelar.
“Memang gak gampang. Ini bentuk konsisten kami dan untuk menghormati komitmen Mas Djaduk juga,” kata pembawa acara Hatta Kawa dalam konferensi pers Ngayogjazz 2019 di The Allana Hotel and Convention Centre, Sleman, Kamis (14/11).
Pada gelaran ke-13 kali ini, Ngayogjazz kembali ke lokasi yang pernah menjadi tuan rumah pada 2016, yaitu di Dusun Kwagon, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
Tema tahun ini adalah “Satu Nusa Satu Jazz-nya”, yang berarti keragaman di Indonesia juga meliputi keragaman alat-alat musik dan bunyinya. Namun ketika disatukan akan menghasilkan harmoni yang indah.
Baca Juga: Djaduk Ferianto Tinggalkan Dua Acara yang Siap Digelar
1. Kwagon menjadi tuan rumah kedua kali
Belajar dari pengalaman menjadi tuan rumah Ngayogjazz 2016, Dukuh Kwagon Sukiman bersama warganya telah menyiapkan fasilitas yang akan disediakan untuk pengunjung nantinya. Seperti mengerahkan warganya untuk berjualan aneka makanan dan minuman untuk mengobati rasa lapar dan haus pengunjung.
“Kalau kebelet pipis, kami juga siapkan toilet. Tapi memang gak gratis,” kata Sukiman.
Warga Kwagon juga menyiapkan Ojek Jazz, yaitu ojek motor yang dikelola warga untuk mengantarkan penonton maupun pemain jazz .
“Karena selepas pukul 17.00 WIB mobil akan sulit masuk sedangkan tempatnya pasti akan jauh. Bisanya hanya sepeda motor,” kata Sukiman.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Djaduk Masih Memimpin Rapat Ngayogjazz 2019