TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pelajar Ikut Aksi Demo #GejayanMemanggil 2: Kami Bela Negara!

#MillennialBergerak #LawanArogansiDPR

IDN Times/Pito Agustin Rudiana

Sleman, IDN Times – Ada yang menarik dari aksi GejayanMemanggil #2, Senin (30/9). Pelajar-pelajar SMA dan SMK di Yogyakarta tak mau ketinggalan ikut turun ke jalan di pertigaan Colombo, Gejayan, Sleman.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) DIY sudah melarang pelajar untuk ikut demo melalui kepala sekolah dan guru masing-masing. Namun, mereka tetap datang dari dua titik kumpul, baik dari UIN Sunan Kalijaga maupun dari UGM, bergabung bersama Aliansi Rakyat Bergerak.

“Gak ada hasutan dari kami. Mereka juga ngerti isu yang terjadi,” kata humas aksi Aliansi Rakyat Bergerak, Nailendra di Gelanggang UGM.

Dan dia pun memastikan para pelajar Yogyakarta tersebut tak akan terlibat kerusuhan sebagaimana aksi yang terjadi di Jakarta.

“Sikap polisi Yogyakarta dan Jakarta berbeda ya. Jadi tidak memicu pelajar untuk rusuh,” kata Nailendra yang memastikan para pelajar yang ikut dalam kondisi aman karena akan dilindungi barisan mahasiswa yang lain.

1. Tak izin sekolah, tapi izin orang tua

IDN Times/Pito Agustin Rudiana

Para pelajar bergabung dalam aksi dengan menutup seragam putih mereka menggunakan jaket atau sweater, meskipun celana yang mereka kenakan tetap abu-abu. Sebagian lagi menutup wajah mereka dengan masker. Sebagian pelajar yang bertemu rombongan aksi di Gejayan sepulang sekolah langsung ikut bergabung dalam barisan. Seragam putih abu-abu mereka masih menempel. Dan mereka pun menolak disebut bolos sekolah.

“Kami gak membolos ya, tetap izin,” kata Sifu, salah satu pelajar STM yang datang dari titik kumpul UIN Sunan Kalijaga.

Meskipun izin yang mereka sampaikan bukan izin ikut aksi. Apakah mereka tidak takut dimarahi guru?

“Yang penting kami orang tua kami tahu kami di sini dan merestui,” kata Sifu lagi yang diiyakan teman-temannya.

Enggak takut kena sanksi sekolah kalau ketahuan ikut aksi?

“Bela negara!” teriak Sifu mantap. Teman-temannya pun menyambutnya: bela negara!

Baca Juga: [FOTO] Aksi #GejayanMemanggil 2, Menyampaikan Aspirasi Tanpa Anarki

2. RKUHP bikin pelajar yang aborsi dihukum

IDN Times/Pito Agustin Rudiana

Dari ratusan pelajar yang berkumpul di Gelanggang UGM, tampak menyempil dua siswi SMA di tengah siswa lainnya. Keduanya mengaku cuma mereka yang ikut aksi dari sekolahnya.

Lantas apa tuntutannya?

“RKUHP bikin teman-teman yang diperkosa gak bisa aborsi,” kata Mia.

Yang dimaksudkan, tak sedikit siswi SMA yang menjadi korban kekerasan seksual yang mengakibatkan mereka hamil. Namun korban kehamilan tidak diinginkan (KTD) yang ingin menggugurkan kandungannya tak mendapat perlindungan RKUHP yang justru bisa memenjarakannya.

“Mereka menjadi tidak bisa melanjutkan sekolah lagi,” kata Mia.

3. RKUHP mengancam pemilik ternak masuk penjara

IDN Times/Pito Agustin Rudiana

Berbeda pula dengan Edo, dari salah satu STM. Remaja yang terlihat kocak itu mengaku kesal karena RKUHP bisa mengancam dia yang beternak ayam di rumah.

“Kalau ayam-ayamku keluar kandang, aku yang masuk penjara,” kata Edo.

Maksudnya, ayam-ayamnya yang biasa dilepas dari kandang untuk mencari makan itu tak menutup kemungkinan masuk halaman tetangga dan merusak tanaman di sana. Alih-alih kasus yang bisa dirampungkan dengan jalan berembug malah berakhir di bui.

Baca Juga: #GejayanMemanggil 2, Yel-yel Revolusi Lantang Digaungkan

Berita Terkini Lainnya