Aliansi Rakyat Bergerak: Aksi Kami Tidak Ditunggangi!
Berbagai elemen massa ikut bersuara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times – Orator aksi Aliansi Rakyat Bergerak dari berbagai elemen mahasiswa dan masyarakat sipil bergantian naik ke atas mobil pick-up yang berhenti di tengah pertigaan Kolombo, Gejayan, Kabupaten Sleman, Senin (23/9) siang. Sisi tengah pertigaan Kolombo itu menjadi panggung mimbar bebas.
“Sekali lagi kami pastikan, aksi Aliansi Rakyat Bergerak tidak ditunggangi siapapun! Aksi kami aksi rakyat!” teriak orator dengan suara melengking menggunakan mikrofon.
Sementara sekitar seribu lebih massa aksi yang datang terpanggil lewat #GejayanMemanggil berjubel di tiga penjuru bersorak meneriakkan yel yel “hidup rakyat” bersama-sama. Mereka yang berada di sisi barat untuk massa yang datang dari titik kumpul bunderan Universitas Gadjah Mada (UGM), dari sisi utara untuk massa yang datang dari titik kumpul pintu gerbang Universitas Sanata Dharma (USD), serta dari sisi selatan untuk massa yang datang dari titik kumpul pertigaan revolusi di depan Universitas Islam negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sementara sebagian jurnalis pers umum dan pers mahasiswa berkumpul di sisi sebelah timur.
Peserta aksi mengkritisi sejumlah kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat, seperti tidak ada tindakan tegas terhadap perusak lingkungan, penyerobotan tanah rakyat untuk investor, kekerasan di Papua. Juga sejumlah RUU yang bermasalah, seperti RUU KPK yang sudah direvisi, RUU Pertanahan, RKUHP, RUU Ketenagakerjaan yang pasal-pasalnya bermasalah. Juga RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang tak kunjung diketok.
Pernyataan tersebut berulang kali diteriakkan sejumlah orator. Sekaligus mereka ingin menegaskan kabar yang berhembus di media sosial yang menyebut aksi mereka ditunggangi kelompok-kelompok tertentu dengan kepentingan politik tertentu adalah kabar bohong.
Baca Juga: Aksi Gejayan Memanggil Disebut Memunculkan Energi Baru
1. Perempuan aktivis bersuara
Panggung orasi di atas mobil bak terbuka di tengah pertigaan Kolombo juga menjadi ajang sejumlah perempuan aktivis untuk bersuara. Seperti orasi yang disampaikan Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, Pipin Jamson bersama sejumlah perempuan aktivis yang naik di ataa mobil pick-up bersama. Dia menegaskan bahwa aksi massa yang diikuti ribuan orang itu merupakan bukti rakyat mempunyai kepekaan sosial untuk duduk di pertigaan Kolombo sejak pukul 13.00 siang.
“Bisa kami buktikan aksi ini tidak ada yang menunggangi. Nalar kritis mahasiswa yang mendasari aksi hari ini,” kata Pipin tegas. Dia pun memimpin yel-yel “hidup perempuan” yang disambut massa aksi dengan teriakan yang sama.
Baca Juga: Aksi Gejayan Kondusif, Ribuan Mahasiswa Nyanyikan Lagu Kebangsaan