TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gunungkidul Bangun 4 Lumbung Pangan, Bisa Sejahterakan Petani

Manfaatnya gak hanya sebagai tempat cadangan pangan saja

Ilustrasi gudang beras (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

Gunungkidul, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul membangun lumbung pangan masyarakat di empat kapanewon. Keempat kapanewon tersebut adalah Kapanewon Semin, Ponjong, Karangmojo, dan Paliyan.

Baca Juga: Gunungkidul Kembangkan Wellness Tourism, Wisata Bikin Bugar

1. Dua lumbung sudah dibangun

Ilustrasi panen raya. (IDN Times/Dhana Kencana)

Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Adinoto, menyatakan cadangan pangan masyarakat perlu difasilitasi oleh pemerintah. Ini adalah amanah dari Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan.

"Di Gunungkidul sendiri, saat ini telah ada dua lumbung pangan masyarakat yang sudah dibangun, dan dua lumbung lagi masih dalam proses," katanya pada Sabtu (2/7/2022) dilansir Antara. 

Dirinya pun berharap, keberadaan lumbung pangan yang didukung oleh dana alokasi khusus pertanian tersebut memiliki dampak baik petani.

"Khususnya pada sektor ketahanan pangan dan pembelajaran berbisnis bagi petani," imbuhnya.

2. Untuk menyejahterakan petani

Ilustrasi memanen padi (IDN Times/Dhana Kencana)

Adinoto menyebutkan, lumbung pangan masyarakat bermanfaat ketika terjadi bencana alam. Saat lumbung sudah dibangun, percepatan distribusi bantuan pangan yang krusial dapat dilakukan.

"Lumbung pangan juga sebagai media petani untuk belajar berbisnis. Nantinya dengan konsep seperti ini, diharapkan para petani akan lebih sejahtera. Selain itu bila ada gempa, tsunami, banjir, kekeringan, dan lainnya, untuk maksud distribusi bantuan lebih cepat, tidak harus menunggu dari pemerintah pusat,” ungkapnya. 

Lumbung pangan ini, lanjut Adinoto, akan dikelola oleh gabungan kelompok tani di kalurahan. Pengelola akan membeli gabah dari petani, kemudian menyimpan dan menjualnya kembali dalam bentuk beras. 

Menurut dia, banyak petani di Gunungkidul yang masih memilih menyimpan sendiri hasil panennya. Padahal, beras yang lama disimpan akan menurun kualitasnya.

"Ketika lama disimpan itu sebenarnya terjadi penurunan kualitas atau mutu berasnya, misalnya saat digiling itu mudah hancur. Ketika dibangun lumbung itu minimal 20 persen hasil dari petani diisi di lumbung itu,” tandasnya.

Baca Juga: Puluhan SD di Gunungkidul Kekurangan Siswa Baru

Berita Terkini Lainnya