Berumur 261 Tahun Pasar Beringharjo Tetap Dipuja
Tahun 1758 diumumkan menjadi pasar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Yogyakarta, IDN Times- Pasar Beringharjo adalah pasar induk yang terletak di ujung selatan Jalan Malioboro, Yogyakarta. Selain dikenal sebagai pasar tradisional yang jujugan para wisatawan, Beringharjo juga memiliki kisah histori berusia ratusan tahun yang membuat pasar ini menjadi ikon Yogyakarta.
Menurut sejarawan J.J Rizal dalm buku Menguak Pasar Tradisional Indonesia (2013), keberadaan Pasar Beringharjo tak terlepas dari pola tata ruang Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang disebut Catur Tunggal. Dalam konsep kota tersebut, pasar dianggap sebagai pusat transaksi ekonomi yang mesti dibangun selain masjid, alun-alun, dan kraton.
Baca Juga: Warga Yogyakarta Patut Berbangga karena Punya 15 Kuliner Menggiurkan di Pasar Beringharjo
1. Pasar Beringharjo eksis sejak Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat berdiri
Hoo Cynthia Devi dalam tesis “Studi Perubahan Bentuk Ruang dan Tata Produk Los Tekstil Pasar Beringharjo, Yogyakarta Berdasarkan Teori Persepsi” (2013), menjelaskan Pasar Beringharjo ditetapkan sebagai pasar oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I, raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pertama pada tahun 1758.
Berdasarkan peta tahun 1765, lokasi pasar merupakan lapangan berlumpur yang banyak ditumbuhi beringin dan terletak di antara Keraton dan Tugu Putih.
Baca Juga: Pernak-Pernik Lebaran Murah Meriah Bisa Dibeli di Pasar Beringharjo