TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pantang Menyerah Cari Ikan, Nelayan Berharap Nasib Baik saat Melaut  

Kesalahan kecil dapat berdampak fatal pada keselamatan nelayan

Suasana Pelabuhan Sadeng Gunungkidul.(Daruwaskita)

Gunungkidul, IDN Times - ‎Kondisi cuaca yang tak bersahabat menjadi ancaman bagi nelayan. Mulai dari gelombang pasang, angin kencang hingga hujan yang tak menentu, membuat nyawa jadi taruhan. Apalagi yang dilawan adalah alam yang tak bisa diajak kompromi. 

1. Setiap berangkat harus melapor syahbandar

Perahu 15 gross ton di Pelabuhan Sadeng.(Daruwaskita)

Salah seorang nelayan di Pantai Sadeng, Kabupaten Gunungkidul Mugari mengatakan bagi nelayan yang naik kapal di atas 30 gross ton dipastikan harus melapor ke syahbandar ketika pergi melaut. Jika terjadi kecelakaan maka dapat dimonitor dari Pelabuhan Sadeng.

"Kalau unsur keselamatan seperti pelampung dipastikan seluruh tekong dan anak buah kapal masing-masing dibekali pelampung," ucapnya, Sabtu (18/6/2022).

Baca Juga: Pantai Wohkudu Gunungkidul: Lokasi, Rute, Harga, dan Tips Liburan

2. Seorang tekong tidak boleh membuat kesalahan sekecil apapun saat melaut‎

Gelombang pasang di pantai selatan Bantul.(daruwaskita)

Kapal dengan berat 30 gros ton, akan relatif lebih aman jika terdapat badai dan gelombang besar. Namun jika terjadi hujan dan kilat, nelayan harus berhati-hati dengan alat komunikasi.

"Itu tidak hanya berlaku buat kapal mesin tempel namun untuk kapal dengan berat 30 groos ton juga tak luput dari sasaran kilat," ungkapnya.

Mugari menjelaskan meski persiapan untuk keselamatan melaut sudah sempurna, nasib yang akan menentukan keselamatan tekong. Kesalahan kecil saja dapat berdampak fatal pada keselamatan nelayan. 

"Sepandai-pandai tekong, sesenior seniornya tekong namun jika apes maka halangan itu bisa saja terjadi. Namun saat menggunakan pelampung dan kecelakaan laut diketahui oleh Tim SAR atau nelayan lainnya para korban bisa dievakuasi dengan cepat," ucapnya.

3. Mesin mati akan berdampak fatal

Nelayan di Pantai Baru Bantul.(daruwaskita)

Mugari menjelaskan kondisi mesin kapal mati tidak akan berdampak fatal saat keadaan landai, namun keadaan berubah jika terjadi gelombang pasang. 

"Kasus kapal tempel atau jukung mengalami laka laut biasanya terjadi, karena tekong salah memprediksi datangnya gelombang sehingga perahu terbalik diterjang gelombang dan menyebabkan mesin mati karena terendam air laut," tandasnya.

Baca Juga: Pantai Ngandong Gunungkidul: Rute, Lokasi, Harga, dan Tips

Verified Writer

Hironymus Daruwaskita

Main sambil kerja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya