UGM Fasilitasi Difabel dalam UM-CBT 2023
Ada 12 peserta difabel yang mengikuti UM-CBT
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Universitas Gadjah Mada (UGM) memastikan pelaksanaan Ujian Mandiri-Computer Based Test (UM-CBT) 2023 berjalan dengan lancar. Peserta difabel juga menjadi perhatian UGM.
"UGM sudah melaksanakan berbagai jalur tes dan UM CBT, ini menjadi sesi ujian terakhir masuk UGM. Ujian telah dilaksanakan di Pekanbaru, Balikpapan, Medan, Makasar, Yogyakarta. Senin, 3 Juli besok akan dilaksanakan di Jakarta,” kata Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Wening Udasmoro, saat melakukan peninjauan pelaksanaan UM CBT UGM 2023 di UGM, Sabtu (1/7/2023).
UM-CBT 2023 telah dimulai pada 21 Juni 2023 dan akan berakhir pada 8 Juli 2023 di enam kota Indonesia. Ujian dilaksanakan di enam kota Indonesia yaitu Pekanbaru, Balikpapan, Medan, Makasar, Yogyakarta, dan Jakarta.
Wening menjelaskan UM CBT UGM 2023 diikuti sebanyak 39.533 peserta yang terbagi dalam tiga kelompok ujian yakni 25.192 peserta Saintek, 13.225 peserta Soshum, dan 1.116 peserta Campuran. Pelaksanaan UM CBT UGM 2023 telah dimulai di kota Pekanbaru dan Balikpapan pada 21 - 23 Juni 2023. Lalu, di Medan pada 22 - 24 Juni 2023 dan Makasar pada 23-25 Juni 2023. Sementara di Yogyakarta baru dimulai pada 1 - 8 Juli 2023 dan Jakarta pada 3 - 8 Juli 2023. Menurut kota pelaksanaan ujian, dari 39.533 pendaftar UM CBT sebanyak 30.791 peserta melaksanakan ujian di Yogyakarta, 5.507 peserta di Jakarta, 1.200 peserta di Pekanbaru, 1.195 peserta di Medan, 371 peserta di Balikpapan, dan 470 peserta di Makasar.
1. 12 peserta difabel ikuti ujian
Wening menyampaikan untuk pelaksanaan UM CBT UGM di Yogyakarta dilaksanakan di 23 lokasi yang menggunakan 95 ruang kelas kampus UGM Yogyakarta. Sementara untuk ujian di kampus UGM Jakarta menggunakan 11 ruang kelas. “Ada 12 peserta penyandang disabilitas yang mengikuti UM CBT di kampus Yogyakarta dan 1 penyandang disabilitas di kampus UGM Jakarta. Mereka kita fasilitasi dengan fasilitas yang mempermudah akses, proses, dan pelaksanaan ujian,” kata Wening.
Ke-13 peserta difabel tersebut antara lain 1 orang difabel netra, 1 orang low vision, 5 orang difabel daksa, 6 orang difabel rungu. Para penyandang difabel memperoleh pendampingan dari UGM dan dukungan fasilitas untuk memperlancar pelaksanaan ujian seperti screen reader dan penerjemah bagi difabel netra dan low vision. Lalu, akses dan ruangan yang memadai bagi difabel daksa.
“UGM memfasilitasi kebutuhan peserta penyandang disabilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka masing-masing,” imbuh Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Gandes Retno Rahayu.
Baca Juga: Ajak Milenial Paham Stunting, Mahasiswa UGM Buat Situs Khusus
Baca Juga: Kedokteran dan Ilmu Komunikasi Prodi Paling Kompetitif di SNBT UGM