Pemda DIY Gandeng Sekolah Siap Siaga Hadapi Bencana
DIY hadapi risiko bencana sedang dan tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berupaya mengantisipasi potensi bencana yang ada di DIY. Kesiapsiagaan dan kewaspadaan tersebut dimulai dari tingkat sekolah/madrasah. Oleh karenanya, Pemda DIY menetapkan 55 sekolah/madrasah se-DIY menjadi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
“Tim Siaga Bencana sekolah adalah perwakilan warga sekolah yang telah mendapatkan pelatihan terkait pengurangan risiko bencana. Tim ini bertugas menyebarluaskan praktik budaya sadar bencana di sekolah melalui kesiapsiagaan pada saat sebelum dan setelah terjadi bencana,” ucap Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (2/11/2022).
Baca Juga: Waspadai Potensi Bencana di Destinasi Wisata DI Yogyakarta
1. Daerah rawan bencana
Paku Alam X mengatakan hampir seluruh wilayah Indonesia termasuk DIY merupakan daerah rawan bencana. Potensi ancaman bencana di DIY baik bencana alam, bencana sosial, maupun non alam. Ini menjadi alasan Pemda DIY menyiapkan sumber daya manusia untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan pada saat sebelum dan setelah terjadi bencana, yang dimulai dari sekolah/madrasah.
Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Prasinta Dewi, mengatakan peresmian 55 sekolah/madrasah se-DIY menjadi SPAB oleh Pemda DIY menjadi bagian penting dan menunjukkan dedikasi keterlibatan aktif Pemda untuk meningkatkan upaya mitigasi bencana di Yogyakarta. Khususnya jika merujuk pada data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRB) tahun 2020, tidak ada kabupaten/kota yang berisiko ancaman bencana rendah di DIY.
“Kabupaten/kota di provinsi DIY menjadi dominan memiliki ancaman bencana dengan risiko tinggi dan sedang. Terutama ancaman gempa bumi, letusan gunung api, banjir, tanah longsor, kekeringan, gelombang ekstrem atau abrasi, kebakaran hutan dan lahan cuaca ekstrem, dan tsunami,” kata Prasinta.
Baca Juga: KPK Temukan Pelaku Sejumlah Kasus Korupsi Dilakukan Sekeluarga