KPK Temukan Pelaku Sejumlah Kasus Korupsi Dilakukan Sekeluarga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut peran keluarga mampu mencegah tindak pidana korupsi. Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Brigjen Pol Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi menyebut KPK telah melakukan analisa dari kasus yang pernah ditangani, menunjukkan sejumlah kasus korupsi ditemukan adanya keterlibatan anggota keluarga.
“Pelaku korupsi tidak hanya pejabat saja, tapi melibatkan keluarga. Bahkan (ada) sama-sama melakukan. Ironisnya melibatkan anak,” kata Kumbul, saat pembukaan Bimtek Keluarga Berintegritas KPK di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Rabu (2/11/2022).
1. Keluarga berperan penting cegah korupsi
Sebagai upaya pencegahan tindak pidana korupsi Bimtek Keluarga Berintegritas diharapkan meningkatkan pondasi kejujuran keluarga. “Diharapkan keluarga memiliki bekal dalam menolak tindak pidana korupsi,” ujar Kumbul.
Berdasarkan survei dari KPK, hanya 6 persen pasangan suami istri yang menanamkan nilai kejujuran. Pencegahan korupsi ini disebut harus dimulai dari tingkatan yang paling rendah berawal dari keluarga, desa, dan seterusnya.
2. Keterbukaan komunikasi di keluarga
Akumulasi kasus tindak pidana korupsi dari 2004 hingga Juli 2022 sebanyak 1.444 pelaku ditangani KPK, 128 pelaku di antaranya adalah perempuan. Berdasar survei dari KPK tidak semua istri bertanya sumber pembelian atau pemberian barang dari suami.
“KPK telah melakukan survei juga di kalangan keluarga. Banyak perempuan atau ibu-ibu tidak pernah menanyakan jika diberi sesuatu oleh suaminya, dari mana sumbernya,” ujar Kumbul.
Salah satu bentuk program kegiatan yang perlu dilakukan, khususnya terkait pendidikan antikorupsi adalah melakukan pembinaan dan mengingatkan kembali tentang pentingnya keluarga dan peran orang-orang yang ada dalam lingkup keluarga guna membangun keluarga berintegritas tanpa korupsi.
"KPK RI juga memahami bahwa nilai-nilai integritas dan antikorupsi tidak hanya diajarkan, namun juga harus ditumbuhkan, dilihat, dialami dan dirasakan bersama di dalam keluarga. Apa yang dilakukan orang tua menjadi acuan bagi anak-anaknya," terang Kumbul.
3. Pemerintah membantu kontrol
Senada, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut peran keluarga sangat penting untuk mencegah tindak pidana korupsi. Tak hanya sekedar mengingatkan, anggota keluarga perlu menerapkan pentingnya kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita melakukan kontroling dan sebagainya. Kalau perilaku kita kan enggak bisa, karena apa yang dilakukan orang akan dilakukan secara rahasia, kan itu masalahnya,” ujar Sri Sultan Hamengku Buwono X.