TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PSE UGM Dorong Pemerintah lakukan Konversi LPG ke Kompor Listrik

Kelebihan daya listrik PLN mencapai 30 - 40 persen

ilustrasi memasak menggunakan kompor induksi (pexels.com/Cottonbro)

Sleman, IDN Times - Kepala Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada (UGM), Sarjiya, Ph.D., mendorong pemerintah melakukan konversi kompor gas ke kompor listrik untuk mengurangi ketergantungan LPG yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Ketergantungan impor gas LPG yang digunakan per tahunnya semakin meningkat hingga jumlah subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah mencapai puluhan triliun.

 

1. Daya listrik Indonesia mengalami kelebihan kapasitas pasca pembangunan proyek listrik 35 ribu Megawatt

Ilustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Konversi tabung gas ke kompor listrik menurut Sarjiya juga mendorong peningkatan pemakaian listrik di kalangan masyarakat, sebab saat ini beberapa pembangkit PLN mengalami kelebihan kapasitas daya listrik pasca pembangunan proyek listrik 35 ribu Megawatt. “Kita sepakat bila ada kebijakan ke kompor listrik untuk mengganti LPG untuk mendukung elektrifikasi. Kita tahu 80 hingga 90 persen LPG yang dipakai adalah impor,” kata Sarjiya, dikutip laman resmi UGM, Rabu (30/11/2022).

 

Baca Juga: Ekonom UGM Nilai Kenaikan UMP DIY  2023 Terlalu Tinggi  

2. Kelebihan daya listrik PLN hingga 30 - 40 persen

Ilustrasi pembangkit (dok. IDN Times/bt)

Sarjiya menyebutkan saat ini PLN mengalami kelebihan kapasitas produksi sementara kebutuhan listrik tidak begitu efisien. Kelebihan daya listrik yang dihasilkan mencapai 30-40 persen di beberapa PLTU. “Kapasitas yang berlebih dengan investasi yang besar, tentunya ada peningkatan biaya risiko yang harus dikeluarkan,” katanya.

 

Baca Juga: Pengamat Energi UGM Ingatkan Pemerintah Program Rice Cooker Gratis

Berita Terkini Lainnya