Pengamat Energi UGM Ingatkan Pemerintah Program Rice Cooker Gratis

Rice cooker gratis jangan dijadikan program percobaan 

Sleman, IDN Times - Pemerintah berencana memberikan penanak nasi listrik atau rice cooker gratis pada 2023 mendatang. Hal tersebut mengemuka saat diskusi publik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara virtual, Jumat (25/11/2022). 

Sebanyak 680 ribu rice cooker akan diberikan secara gratis melalui anggaran APBN Kementerian ESDM tahun anggaran 2023. Pembagian ini dimaksudkan untuk mendukung pemanfaatan energi bersih dan meningkatkan konsumsi listrik dengan e-cooking yang dinilai lebih hemat dibanding menggunakan gas.

Pemerintah telah mensyaratkan syarat penerima rice cooker gratis merupakan kelompok penerima manfaat (KPM). Pertama, rumah tangga dengan daya listrik 450 VA dan 900 VA, berdasarkan survei PLN pelanggan 450 VA dan 900 VA mayoritas memakai LPG 3 kg.
Kedua, di luar daya 450 VA dan 900 VA validasi oleh kepala desa termasuk pengguna LPG 3 kg.

1. Warga masih menggunakan gas LPG untuk memasak lauk

Pengamat Energi UGM Ingatkan Pemerintah Program Rice Cooker GratisIDN Times/Holy Kartika

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menuturkan pembagian rice cooker dianggap tidak tepat sebagai usaha menggantikan gas LPG 3 kg. Alasannya rice cooker hanya untuk menanak nasi, sedangkan memasak lauk dan lainnya masih menggunakan kompor gas LPG.

“Setelah dibatalkan pembagian kompor listrik, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membagikan 680 ribu penanak nasi atau rice cooker gratis kepada masyarakat pada 2023," ujar Dr. Fahmy Radhi, MBA, Senin (28/11/2022).

2. Agar leluasa menggunakan rice cooker, warga harus menggunakan listrik 900 VA

Pengamat Energi UGM Ingatkan Pemerintah Program Rice Cooker GratisIlustrasi Pelanggan PLN (Dok. PLN)

Dengan daya listrik yang rendah, menurut Fahmy, penggunaan rice cooker dapat dimanfaarkan oleh keluarga penerima yang menggunakan daya listrik 450 Volt Ampere (VA). Rice cooker berdaya 200 VA dapat digunakan selama 24 jam, sedangkan rice cooker berdaya 300 VA tidak dapat digunakan selama 24 jam terus menerus, terutama pada malam hari saat semua lampu menyala.

“Agar lebih leluasa penggunaan rice cooker 300 VA, pelanggan listrik 450 VA harus mengubah menjadi 900 VA," paparnya dikutip laman resmi UGM. 

Baca Juga: Dosen UGM Jadi Pembuat Bamboo Dome Tempat Santap Siang Pimpinan G20

3. Pemerintah diharap tidak gunakan program coba-coba untuk menggantikan LPG

Pengamat Energi UGM Ingatkan Pemerintah Program Rice Cooker GratisIDN Times/Holy Kartika

Menurutnya program pembagian rice cooker juga dinilai tidak efektif jika dikaitkan untuk menggurangi apalagi menggantikan LPG 3 kg. Pemerintah belum menghitung kontribusi dalam pemanfatan energi bersih, peningkatan konsumsi listrik, dan penghematan menanak nasi dalam penggunaan 680 ribu rice cooker.

Gas, hingga saat ini menurt Fahmy masih menjadi menyita subsidi cukup besar sehingga memberatkan APBN. Oleh karena itu, ia menyarankan Kementerian ESDM seharusnya memprioritaskan diversifikasi  program penggunaan energi bersih melalui migrasi dari LPG 3 kg ke energi bersih, seperti menambah jaringan Jargas dan mempercepat gasifikasi batu bara yang lebih masif.

“Bukan program coba-coba yang tidak efektif dalam menggantikan LPG 3 kg yang menjadi permasalahan negeri ini selama ber tahun-tahun tanpa ada solusinya," imbuhnya.

Baca Juga: Ekonom UGM UGM Optimis Jogja Mampu Hadapi Ancaman Resesi

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya